Kontroversi Ritual Melempar Jumrah dengan Tujuh Zak Semen Dalam Bentuk Uang di Ponpes Al Zaytun

Kontroversi Ritual Melempar Jumrah dengan Tujuh Zak Semen Dalam Bentuk Uang di Ponpes Al Zaytun

Tampak raut wajah mantan Wakil Bupati Indramayu Lucky Hakim yang kebingungan saat pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang mengajak jamaah melantunkan salam Yahudi--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - NII Crisis Center Ken Setiawan dalam unggahan YouTube Senayan TV mengungkap hal kontroversial di Pondok Pesantren Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.

Dalam unggahan video itu, Ken menjelaskan posisi Ponpes Al Zaytun yang disebutnya sebagai ibukota NII. 

Di ponpes tersebut terdapat ritual menyerupai ibadah haji dan dilaksanakan setiap tanggal 1 Muharam. 

Ken menjelaskan lebih rinci, ritual menyerupai ibadah haji yang dilaksanakan di ponpes itu juga ada ritual menyerupai thawaf dan melempar jumrah. 

BACA JUGA:Ingin Anak Kucing Peliharaan Sehat dan Gemuk, Begini caranya

Ia menggambarkan pelaksanaan serupa ibadah haji setiap tahun tersebut sebagai perkumpulan para petinggi-petinggi NII.

Thawaf yang dilaksanakan jamaah di Ponpes Al Zaytun itu dengan cara mengelilingi area ponpes seluas sekitar 1.200 hektar.

Jamaah berkeliling dengan menggunakan kendaraan roda empat. 

Kalau dalam menjalankan ibadah haji di Makkah Arab Saudi ada ibadah melempar jumrah, demikian juga diikuti jamaah di ponpes tersebut. 

BACA JUGA:Puas Setelah Membunuh dan Memutilasi Bos di Tempatnya Bekerja, Inilah Alasan

Jamaah Ponpes Al Zaytun juga melakukan ritual melempar jumrah dengan tujuh zak semen dalam bentuk uang tunai.

Sementara, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menemukan penyimpangan di Ponpes Al Zaytun sejak puluhan tahun silam. 

Banyak hal-hal yang menghebohkan dari ponpes di bawah kepemimpinan Panji Gumilang tersebut.

Seperti pelaksanaan shalat Idul Fitri yang jemaahnya bercampur antara perempuan dan laki-laki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: