1 Syawal, Pekon Muarajaya II Gelar Tradisi Sekura Cakak Buah

1 Syawal, Pekon Muarajaya II Gelar Tradisi Sekura Cakak Buah

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dipusatkan di Pemangku Sinarjaya, Pekon Muarajaya ll, dan Pekon Purawiwitan, Kecamatan Kebun Tebu, Kabupaten Lampung Barat, tradisi budaya adat Lampung dalam rangka menyemarakkan hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah yakni pesta topeng (Sekura) panjat pinang (cakak buah) seribu wajah dilaksanakan pada 1 Syawal atau Sabtu (22/4).

Tradisi sekura seribu wajah berlangsung cukup meriah, diikuti oleh semua suku di wilayah tersebut dan adanya tamu sekura dari daerah luar kecamatan.

Seperti diketahui, sekura merupakan tradisi turun temurun sejak zaman nenek moyang masyarakat Lampung Barat yang hingga sekarang terus terjaga dan lestari, karena makna sekura ini lebih kepada cara masyarakat untuk meluapkan rasa kemenangan setelah perang melawan hawa nafsu, puasa di bulan Ramadhan.

BACA JUGA:Ripzon Efendi: Selamat Hari Raya Idul Fitri 144 Hijriah

Selain itu pesta sekura juga menjadi salah tempat untuk bersilaturahmi masyarakat dimana setiap seseorang bertemu teman, sahabat ataupun keluarga jauh mereka akan bersalaman untuk saling memaafkan satu sama lain. 

Dikatakan Peratin Muarajaya ll Ardiyo Pratama Putra, acara sekura di pekon itu dilaksanakan satu dan dua syawal, pertama di Pemangku Sinarjaya, dan hari kedua di Pemangku Muara.

"Tradisi sekura ini sepenuhnya digerakkan oleh kelompok bujang gadis (muli mekhanai)," sebutnya.

BACA JUGA:128 Orang WBP Rutan Kelas IIB Krui Terima Remisi Idul Fitri, Satu Diantara Langsung Bebas

Meski di Kecamatan Kebun Tebu masyarakatnya sudah berbaur dari beragam suku yang didominasi Sunda, Semende dan jawa. Namun kegiatan sekura, kebersamaan dalam memeriahkannya terjalin baik. 

Seperti diketahui bagi suku Lampung khususnya sekura cakak buah adalah salah satu tradisi yang wajib diadakan di setiap lebaran idul fitri, faktanya idul fitri di Kabupaten Lambar terasa kurang meriah tanpa digelarnya pesta sekura.

Sekura terdiri dari dua macam, yakni Sekura Kamak dan Sekura Betik, kedua sekura ini bisa dibedakan dari segi penampilan, Sekura kamak biasanya akan berpenampilan kotor, dan cenderung berpenampilan konyol, kostum yang mereka kenakan biasanya terbuat dari barang barang bekas dan alami seperti karung bekas, sabut kelapa, tumbuhan dan sebagainya. Sebisa mungkin penampilan mereka menjadi kotor, unik, aneh dan lucu.

BACA JUGA:Pertemuan Ceria dengan Jokowi, Prabowo Didoakan Segera Dapat Cawapres

Sedangkan Sekura betik berpenampilan rapi dan bersih. Sekura Betik menggunakan kacamata hitam, kostum yang mereka kenakan terdiri dari kain panjang dan biasanya kepalanya ditutupi dengan kain selendang atau kain tapis khas lampung serta memegang sebuah pedang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: