Ratusan Hektare Kebun Pisang dan Sawah Dirusak Kawanan Gajah

Ratusan Hektare Kebun Pisang dan Sawah Dirusak Kawanan Gajah

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Ratusan hektare areal perkebunan pisang dan areal persawahan di Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung barat dirusak oleh 18 ekor gajah liar dalam beberapa hari terakhir.

Camat Suoh Dapet Jakson didampingi Peratin Sukamarga Jaimin, saat melakukan peninjauan langsung di sejumlah lokasi yang sempat disatroni kawanan gajah pada Senin (27/2/2023) mengungkapkan, ratusan hektare kebun pisang dan sawah yang mengalami kerusakan tersebut tersebar di pemangku yakni Sukamarga, Kalibata Atas, Kali Bata Bawah dan Pemangku Sidorejo.

"Untuk perkebunan yang dirusak kawanan gajah itu sebagian besar ditanami tanaman pisang, sementara untuk sawah itu sudah dalam posisi ditanami padi bahkan sekitar satu Minggu lagi sudah mulai berbunga, total yang rusak itu mencapai ratusan hektare yang tersebar di sejumlah pemangku," ungkapnya.

BACA JUGA:Bung Rycko Ajak Pemuda Pancasila Jadi Garda Terdepan Mengawal Pembangunan

BACA JUGA:Sempat Terhambat, Arus Lalu Lintas Liwa-Krui Kembali Lancar

Sejak beberapa waktu lalu, kata Dapet, kawanan gajah tersebut berada dalam wilayah Pekon Sukamarga, yang mayoritas masyarakatnya juga berprofesi sebagai petani, dimana tanaman pisang dan padi menjadi salah satu komoditas yang diandalkan oleh masyarakat setempat.

"Tentunya dengan adanya kejadian ini masyarakat mengalami kerugian yang cukup besar, padahal tanaman yang dirusak kawanan gajah tersebut menjadi sumber penghasilan masyarakat," kata dia seraya menambahkan, bahwa pihaknya masih melakukan pendataan luas wilayah dan warga yang terdampak dan dalam waktu dekat laporan tertulis akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait.

Beberapa waktu lalu, Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh dan Sahabat Satwa Lembah Suoh Lampung Barat yang terdiri dari pihak TNBBS Resort Suoh,  sahabat satwa lembah, perwakilan Konsorsium Barisan Selatan (Barista)  melakukan audiensi dengan Pemkab Lampung Barat.

BACA JUGA:Petani Plasma Gelar Aksi Damai ke Kantor Bupati Pesisir Barat

BACA JUGA:Aspal Badan Jalan Terangkat, Jalan Lintas Liwa Krui Terhambat

Kedatangan mereka di Ruang Rapat Sekincau tersebut disambut oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. Adi Utama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Muhammad Hendry Faisal dan Kabag Sumber Daya Alam (SDA) Sri Wiyatmi.

Mereka menyampaikan keluh kesah masyarakat terkait dengan konflik gajah yang tidak kunjung berakhir. 

Namun hingga selesainya audiensi tidak ada solusi yang dihasilkan, dan pemerintah daerah menyatakan tidak punya anggaran untuk menyelesaikan konflik gajah dan manusia tersebut.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: