Kakao, Potensi Besar Yang Masih Terabaikan

Kakao, Potensi Besar Yang Masih Terabaikan

Ilustrasi buah kakao-freepik.com-

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kabupaten Lampung Barat selain memiliki komoditi unggulan di sektor perkebunan yakni kopi dan lada ternyata memiliki potensi lain salah satunya kakao (coklat). 

Tanaman Kakao tersebar di tiga kecamatan, yakni Suoh, Bandarnegeri Suoh (BNS) dan Lumbokseminung.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Lampung Barat, total luas lahan kakao di tahun 2022 mencapai 911 hektare di tiga kecamatan tersebut, dari luas lahan kakao tersebut menghasilkan sekitar 1.094 ton per tahun. 

Sayangnya, potensi Kakao masih kurang perhatian dari pemerintah baik provinsi maupun pusat, bahkan saat ini para petani kakao masih terkendala dalam pengelolaan pasca panen.

BACA JUGA:Disporapar Lambar Dorong Pekon Kelola Potensi Wisata dengan Maksimal

BACA JUGA:Aksi Dukun Cabul, Dalih Buka Aura Malah Pasien Digagahi

Kepala Disbunnak Lampung Barat Yudha Setiawan mengungkapkan, tiga kecamatan tersebut menjadi penghasil kakao di kabupaten setempat. Tanaman kakao mampu tumbuh subur dengan produksi yang sangat baik.

"Sebenarnya selain kopi, ternyata kakao memiliki potensi yang luar biasa, kita sudah mengirimkan uji sampel terhadap kakao hasil petani di tiga kecamatan tersebut dan secara kualitas cukup baik bahkan mampu bersaing dengan kakao yang dihasilkan daerah lain," kata Yudha.

Petani di tiga kecamatan tersebut, kata dia, tidak membutuhkan bibit dalam pembudidayaan kakao, karena petani sudah bisa mandiri dengan kualitas bibit yang dihasilkan sangat baik dan cocok untuk dibudidayakan di tiga kecamatan tersebut.

"Bibit tidak ada kendala, petani sudah bisa mandiri, yang menjadi kendala para petani kakao adalah prasarana pasca panen, ini tentunya kedepan kita berharap menjadi perhatian bersama antara pemerintah kabupaten, provinsi dan juga pusat, karena sampai sekarang kakao belum menjadi komoditi yang diperhatikan," kata Yudha.

BACA JUGA:Adi Utama Resmi Jabat Pj Sekkab Lampung Barat

BACA JUGA:Pj Bupati Lambar Nukman Siap Hadiri Peringatan SATU ABAD NU

Padahal, lanjut Yudha, selain harga jual yang cukup menjanjikan, kakao bisa dipanen dalam satu minggu sekali, selain itu buah kakao hasil panen petani, selain bisa dijual kering juga bisa dijual dalam keadaan basah bahkan masih dalam bentuk buah.

"Petani di wilayah itu banyak memanfaatkan lahan tidur untuk ditanam kakao yang ternyata hasilnya sangat menjanjikan, bahkan menjadi satu sumber penghasilan yang bisa meningkatkan taraf perekonomian keluarga, apalagi kakao dipanen satu Minggu sekali," bebernya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: