Selama 2022, Ditemukan 37 Kasus DBD dari Enam Kecamatan

Selama 2022, Ditemukan 37 Kasus DBD dari Enam Kecamatan

Ilustrasi-freepik.com-

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dalam kurun waktu Januari-Desember 2022, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Barat mencatat sebanyak 37 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten setempat. 

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Lambar Ira Permatasari, S. Farm, APT., mengungkapkan, 37 kasus DBD tersebut berasal dari enam puskesmas dari 15 Puskesmas yang ada.

Rinciannya dari Puskesmas Fajarbulan (Waytenong) satu kasus, Puskesmas Sekincau empat kasus, Puskesmas Batubrak satu kasus, Puskesmas Liwa 22 kasus, Puskesmas  Buaynyerupa lima kasus kemudian Puskesmas Batuketulis empat kasus.

"Untuk sembilan puskesmas lainnya yakni Sumberjaya, Gedungsurian, Srimulyo (Suoh), Kenali (Belalau), Lombok (Lumbokseminung), Bandarnegeri Suoh, Pagardewa,  Kebuntebu dan Airhitam nihil kasus DBD," ujar Ira mewakili Kepala Dinkes Lambar Dr. Widyatmoko Kurniawan, Sp.B., Kamis (5/1/2023).

BACA JUGA:Pemancing Tenggelam di Sungai Way Penet Lamtim Belum Ditemukan

Dikatakannya, dari 37 pasien DBD yang ditangani oleh enam puskesmas tersebut semuanya berhasil disembuhkan setelah menjalani perawatan intensif.

"Jadi tidak ada kasus meninggal dunia akibat DBD pada tahun 2022, semua pasien yang ditangani oleh puskesmas berhasil disembuhkan," kata dia.

Dalam mengantisipasi adanya kenaikan kasus pada tahun 2023 ini pihaknya akan memaksimalkan upaya pemberantasan sarang nyamuk serta menerapkan 3M dan mengimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

"Keberadaan nyamuk penyebab DBD faktor utamanya karena lingkungan yang kurang bersih, oleh sebab itu masyarakat kita imbau agar selalu menerapkan pola hidup bersih salah satunya dengan menguras dan menyikat tempat penampungan air dengan rutin, menutup rapat penampungan air, serta memanfaatkan limbah barang bekas yang bisa bernilai ekonomis," kata dia.

Terlebih, pada musim hujan saat ini yang dapat menimbulkan genangan air di berbagai tempat, termasuk di sekitar pemukiman. Genangan-genangan air biasanya terbentuk di talang air, ban bekas, kaleng atau botol bekas, pelepah daun, hingga lubang pohon yang menjadi tempat nyamuk untuk berkembang biak.

Ciri-ciri terkena DBD pada umumnya yaitu demam tinggi hingga 40 derajat Celcius, lalu sakit kepala, nyeri otot, tulang, atau sendi, mual, muntah, sakit di belakang mata, pembengkakan di kelenjar getah bening di leher dan selangkangan serta bintik-bintik merah atau bercak pada kulit.

"Masyarakat harus lebih waspada terhadap wabah DBD sebab bisa menyerang siapa saja dan kapan saja, dampaknya juga bisa sangat berbahaya bahkan bisa menyebabkan pasien yang menderita DBD meninggal dunia sehingga harapan nya masyarakat agar lebih hati-hati dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari gigitan nyamuk penyebab DBD," pungkasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: