2022, Tercatat 132 Kasus DBD Terjadi di Pesbar

2022, Tercatat 132 Kasus DBD Terjadi di Pesbar

Ilustrasi-freepik.com-

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) mencatat, pada Desember 2022 lalu terdapat peningkatan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) yang mencapai 32 kasus dan tersebar di sejumlah kecamatan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Lisma Yunita, S.St., mendampingi Kadiskes Pesbar, Tedi Zadmiko, S.Km., mengatakan sepanjang tahun 2022 kasus DBD yang terjadi di Kabupaten Pesbar mencapai 132 kasus.

“Terdapat 32 kasus diantaranya terjadi pada bulan Desember, dan 100 kasus lainnya terjadi dengan rentang waktu 11 bulan atau terhitung sejak januari hingga November,” kata dia.

Dijelaskannya, sebaran 32 kasus DBD pada bulan Desember itu terjadi di Kecamatan Karyapenggawa 13 kasus, Kecamatan Pesisir Tengah 15 kasus, Kecamatan Way Krui satu kasus, Kecamatan Krui Selatan satu kasus dan dua kasus di kecamatan Ngaras.

BACA JUGA:Seorang Ayah di Pringsewu Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri

“Kasus DBD paling banyak pada Desember lalu terjadi di Kecamatan Pesisir Tengah dan Kecamatan Karyapenggawa, tapi secara keseluruhan sudah dinyatakan sehat dan tidak ada yang sampai meninggal dunia,” jelasnya.

Sementaa itu, terkait warga yang sebelumnya menjalani perawatan akibat terserang DBD, saat ini semuanya sudah sehat dan sudah tidak ada lagi yang menjalani perawatan baik di wilayah Kecamatan Karyapenggawa maupun Kecamatan Pesisir Tengah dan kecamatan lainnya.

“Warga yang menjalani perawatan akibat DBD itu sekarang sudah sehat semua dan sudah diperbolehkan pulang oleh Puskesmas dan awal tahun ini belum ada laporan kasus DBD,” terangnya.

Menurutnya, dalam mencegah serangan nyamuk penular DBD, pihaknya sudah mengambil tindakan dan langkah-langkah cepat sebagai upaya penanganan kasus DBD tersebut salah satunya dengan mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan.

BACA JUGA:Polda Lampung Limpahkan Perkara Tipikor PTPN VII Lampung

“Dengan adanya peningkatan kasus DBD pada takhir tahun 2022 lalu, pihaknya meminta peran serta aktif masyarakat dengan melaksanakan gerakan Menguras, Menutup dan Mengubur benda-benda yang menyebabkan terjadinya genangan air yang bisa menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk penular DBD,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar dapat rutin melakukan gotong-royong, sehingga kebersihan lingkungan sekitar rumah tetap terjaga dan masyarakat tidak mudah terserang penyakit.

“Kita berharap awal tahun 2022 ini tidak ada serangan DBD di lingkungan rumah warga. Karena penularan DBD itu dapat dicegah dengan menjaga kebersihan rumah,” pungkasnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: