Tiga Rumah Warga di Kawasan TNBBS Hancur Diseruduk Gajah

Tiga Rumah Warga di Kawasan TNBBS Hancur Diseruduk Gajah

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - 18 Ekor gajah liar berhasil digiring menjauh dari destinasi wisata kawah nirwana, Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat oleh petugas gabungan. Namun meski berhasil digiring menjauh, konflik masih tetap terjadi.

Kawanan gajah ini seyogyanya telah berada di dalam hutan kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), hanya saja telah berubah menjadi areal perkebunan kopi oleh masyarakat. Akibatnya, konflik tidak terhindarkan dan tercatat ada tiga rumah warga di sekitar kawasan hutan TNBBS yang mengalami kerusakan parah akibat diseruduk gajah.

Anggota DPRD Lambar yang juga anggota Satgas Penanganan Konflik Gajah Suoh Sugeng Hari Kinaryo Adi mengungkapkan, saat ini kawanan gajah berada di sekitar Talang Busro, Talang Lokasi yang secara administratif masuk dalam wilayah Pekon Sukamarga, serta berada di sekitar Talang Hamit Pekon Bumi Hantatai.

"Sebenarnya kawanan gajah ini sudah berhasil digiring menjauh dari kawah nirwana yang seperti diketahui dekat dengan pemukiman warga Pekon Sukamarga, hanya meski berhasil digiring menjauh masyarakat yang punya lahan garapan di atas (kawasan TNBBS) menjadi korban, ada tiga rumah warga yang rusak," ungkap Sugeng.

BACA JUGA:Karya Bakti TNI Selesai, Pekon Tanjungraya : Terimakasih Atas Partisipasi Semua Pihak

Beruntung, kata dia, tidak ada korban jiwa, kendati begitu kerugian materi tidak terhindarkan. Kondisi rumah yang sebagian besar bermaterial kayu tersebut mengalami kerusakan cukup parah.

"Kawanan gajah ini sebelumnya telah digiring masuk ke wilayah Ngambur, Pesisir Barat yang merupakan hutan rimba. Permasalahannya di dalam hutan rimba tersebut hanya ada pohon-pohon besar, sementara tanaman yang bisa dimakan oleh satwa tersebut sudah tidak ada," kata Sugeng.

Sementara itu terkait dengan pemantauan kawanan gajah tersebut, kata dia, pihaknya telah mengusulkan kepada pihak TNBBS untuk kembali memasang GPS Collar di salah satu gajah, mengingat 18 ekor gajah tersebut kerap berpencar.

"Sebenarnya kawanan gajah tersebut ada dua kelompok, kelompok bunga dan kelompok jambul, masalahnya mereka sering berpencar sehingga kami sudah usulkan agar ditambah satu lagi GPS Collar khususnya di Gajah Jambul, mengingat saat ini hanya satu GPS Collar di Gajah Bunga, karena dengan begitu akan memudahkan pemantauan," tutupnya. (nop/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: