Sudah 8.359 Siswa di Lambar di Imunisasi DT dan Td
Ilustrasi imunisasi-freepik.com-
LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Capaian program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Puskesmas jajaran di Kabupaten Lampung Barat hingga Selasa (15/11/2022) telah mencapai 50,88% atau sudah 8.359 siswa dari sasaran 16.829 siswa sekolah dasar (SD) maupun Madrasah Ibtidaiyah (MI) baik negeri maupun swasta yang menjadi sasaran Imunisasi.
Kepala Dinkes Lambar mengungkapkan, pelaksanaan imunisasi DT (Imunisasi difteri-tetanus) untuk kelas 1 dan imunisasi Td (imunisasi campak) untuk kelas 2 dan 5 di Lambar terus dilaksanakan, hingga kemarin dari total 5.851 sasaran imunisasi DT telah tercapai 2.745 dan dan sasaran 11.034 imunisasi Td tercapai 5.614.
Berdasarkan data yang dihimpun, kata dia, untuk puskesmas dengan pencapaian tertinggi yakni Puskesmas Airhitam dimana DT 87,39% dan Td 91,82% atau sudah 108 DT dan 404 Td dari sasaran 238 DT dan 440 Td.
Kemudian, Puskesmas Sekincau 82,82% DT dan Td 90,09% atau sudah 636 DT dan 573 Td, dari sasaran 335 DT dan 636 Td, ketiga Puskesmas Batuketulis tercapai 80,00% DT dan Td 88,09% atau sudah 200 untuk DT dan 410 Td dari sasaran 250 DT dan 465 Td.
BACA JUGA:Perangkat Kampung di Kecamatan Negeri Besar Keluhkan Siltap Ngaret
Dikatakannya, anak sekolah perlu diimunisasi ulang karena kadar antibodi (kekebalan tubuh) anak menurun pada usia tertentu sehingga perlu dilakukan imunisasi ulangan (booster) supaya kadar antibodi cukup menangkap penyakit.
”Seperti diketahui, pada usia sekolah anak anak mulai berinteraksi dengan lingkungan baru dan bertemu dengan lebih banyak orang, sehingga beresiko tertular atau menularkan penyakit. Kekebalan tubuh belum sempurna jika anak baru diberikan imunisasi dasar saja (imunisasi bayi) sehingga perlu dilengkapi dengan imunisasi ulangan atau yang disebut dengan booster,” ujarnya.
Terusnya, untuk kualitas vaksin terjamin karena disimpan pada suhu efektif vaksin (2-8 derajat celcius) menggunakan kulkas vaksin (cold chain) yang sudah standar WHO dan pada saat vaksin dibawa ke sekolah menggunakan vaccine carrier yang juga sudah terstandarisasi.
Selama pelaksanaan BIAS berlangsung, Tim dari Dinkes Lambar melakukan monitoring. Selain itu juga dilakukan pemantauan KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi). Jika terjadi KIPI petugas Puskesmas dapat menangani murid lebih lanjut,” pungkasnya. (nop/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: