Longsor, Banjir dan Pohon Tumbang Sudah Terjadi di 16 Titik Selama November

Longsor, Banjir dan Pohon Tumbang Sudah Terjadi di 16 Titik Selama November

--

LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.IDBencana alam mengintai Kabupaten Lampung Barat, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten setempat, selama bulan November ini saja sudah terjadi 16 kali Bencana alam, dari total 155 Bencana alam yang terjadi sejak Januari hingga November.

Kepala Pelaksana BPBD Lambar Padang Prio Utomo mengungkapkan, untuk kejadian bencana alam di bulan November terjadi tanah longsor di pemangku I Pekon Karang Agung Kecamatan Waytenong, ruas jalan nasional Liwa-Muaradua Ranau, Pemangku Kembang Cengkeh Pekon Buay Nyerupa Kecamatan Sukau.

Kemudian longsor di Jalan pemangku Limau Kunci-Bedeng Pekon Padang Cahya Kecamatan Balibukit, Jalan Penghubung Pekon Teba Pering Raya Kecamatan Sukau, Jalan Nasional Ruas Liwa-Bukitkemuning di Pekon Kotabesi Kecamatan Batubrak, Pekon Sukaraja Kecamatan Batubrak dan Pekon Sedampah Indah Kecamatan Balikbukit.

Selanjutnya untuk bencana Banjir terjad di Pemangku Uluhan Pekon Buay Nyrupa Kecamatan Lumbokseminung, Jembatan Penghubung Pekon Pagardewa-Sukamulya Kecamatan Sukau, Pemangku Kampung Sawah pekon Sukarame Kecamatan Belalau, Pekon Kerang Kecamatan Batubrak dan Pekon Kagungan Kecamatan Lumbokseminung.

BACA JUGA:Hari Ketiga Penggiringan, 18 Ekor Gajah Masih Enggan Menjauh

”Selai longsor dan banjir selama November ini kami juga mencatat adanya pohon pohon tumbang di Pekon Pagardewa Kecamatan Sukau, Ruas jalan Liwa-Muaradua Ranau, pemangkU kembang cengkeh Pekon Buay Nyerupa Kecamatan Sukau dan depan Pengadilan Negeri Liwa,” ungkapnya.

Mekal juga merincikan, periode Januari-November ini 155 bencana yang terjadi itu uakni tanah longsor 66 titik, banjir 50 titik, cuaca ekstrim (pohon tumbang) 27 titik, operasi SAR di empat titi, konflik gajah tujuh kali dan kebakaran Karhutla satu kali.

”Selama periode tersebut untuk total kerugian Rp908.620.000,- minus kerugian yang ditimbulkan selama bulan November ini dimana masih dalam pendataan, dengan jumlah warga yang terdampak sebanyak 3.312 orang, jumlah rumah terendam sebanyak 178, rusak berat enam, rusak sedang 60, rusak ringan 37 dan luas lahan yang terdampak 258 hektar, tujuh fasilitas pendidikan, satu fasilitas kesehatan, lima fasilitas peribadatan, 24 jalan, 15 jembatan, empat bendungan, delapan gorong-gorong dan sebanyak 67 kepala keluarga harus mengungsi,” kata dia.

Mengingat saat ini terjadi cuaca ekstrim, kata Mekal, maka  pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, khususnya masyarakat yang berada di dekat tebing atau jurang yang berpotensi longsor serta masyarakat yang bermukim di dekat sungai mengingat bencana alam longsor dan banjir masih mengintai. (nop/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: