Warga Kampung Karang Agung Tanam Pisang di Tengah Jalan

Warga Kampung Karang Agung Tanam Pisang di Tengah Jalan

--

WAY KANAN, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kesal dengan kondisi jalan yang tidak juga diperbaiki oleh Pemerintah, masyarakat Kampung Karang Agung Kecamatan Pakuan Ratu Way Kanan, menanami Jalan Provinsi di Kampung tersebut dengan pisang yang sudah rusak parah bertahun tahun, walaupun setiap tahun sudah dilaporkan melalui Musrenbangkam, Musrenbangcam dan Musrenbangkab.

Jalan yang ditanami pisang oleh masyarakat tersebut merupakan akses utama penghubung antara 2 Kecamatan, yakni Kecamatan Pakuan Ratu dan Kecamatan Bahuga Kabupaten Way Kanan yang rusak parah hingga saat ini' Jumat (28/10/2022).

Berdasarkan Investigasi Koran ini bahwa warga kedua Kecamatan pernah memperbaiki kerusakan jalan provinsi itu, akan tetapi tetap kurang maksimal.

“Memang ini jalan Provinsi akan tetapi kami yang menggunakannya, jadi akhirnya atas inisiasi Camat Bahuga dan Camat Pakuan Ratu kami melakukan perbaikan jalan tersebut, dengan menimbun dengan tanah namun saat musim hujan begini secara otomatis timbunan itu kembali terkikis, dan sehingga akhirnya ada warga yang menanami jalan tersebut dengan pisang, selain untuk peringatan bagi pengguna jalan kalau di titik tersebut berbahaya, sekaligus sebagai bentuk protes kami pada pemerintah yang belum juga memperbaikinya,” ujar Azhari, Ketua Karang Taruna Kampung Karang Agung.

BACA JUGA:Warga Pekon Mekarjaya Kembali Swadaya Perbaiki Jalan Rusak

Terpisah Muhlini, warga Negara Batin juga mengeluhkan hal yang sama, dimana sekarang ini walaupun sudah ada yang diperbaiki oleh pemerintah, akan tetapi masih banyak ruas jalan provinsi dan atau ruas jalan Kabupaten di Negara Batin, Pakuan Ratu atau Negeri Besar yang rusak parah selain karena memang belum tersentuh pembangunan juga dikarenakan banyaknya kendaraan yang membawa muatan diatas kapasitas jalan.

“Saya pernah baca Statemen Anggota DPRD Provinsi Lampung Deni Ribowo, yang juga Asli Way Kanan untuk mengajak kawan kawan menghadang kendaraan yang membawa muatan melebihi tonase jalan, akan tetapi kami melihat kinerja pihak yang berkompeten dahulu, kalau nanti hal ini tetap berlanjut saya pastikan kami akan turun, karena jalan ini milik rakyat bukan milik perusahaan saja, Bapak Bupati sudah menghimbau tetapi masih dilanggar, jadi kami rakyat yang harus bergerak,” tegas Muhlini.

Deni Ribowo, SE, Anggota Fraksi Demokrat DPRD Provinsi Lampung membenarkan kalau meminta masyarakat ikut berperan aktif dalam menjaga hasil pembangunan dan aset aset Negara, karena baik jalan provinsi maupun jalan Kabupaten itu dibangun dari pajak masyarakat, 

“Saya yakin perusahaan perusahaan itu sudah tahu kalau kapasitas jalan yang mereka lalui dengan ekspedisi angkutan itu tidak boleh dilalui oleh Mobil bersumbu besar, akan tetapi dari data yang saya dapat dan bahkan saya ikut saksikan sendiri kendaraan angkutan produksi mereka masih menggunakan Tronton dan Fuso yang jelas menyalahi, jadi wajar kalau nanti masyarakat yang turun melakukan penertiban yang penting tidak anarkis,” tegas Mantan Aktivis tersebut. (sah/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: