DKP Way Kanan Sosialisasikan Sertifikasi PSAT

DKP Way Kanan Sosialisasikan Sertifikasi PSAT

--

WAY KANAN, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Way Kanan melakukan Sosialisasi sertifikasi pangan segar asal tumbuhan (PSAT) dengan mutu beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) di GSG Kampung Kalipapan, Kecamatan Negeri Agung pada Kamis (29/9) .

Sosialisasi sendiri dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Way Kanan Muhammad Darwis, S.STP tersebut juga dihadiri oleh Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung yang diwakili Kepala UPTD Balai pengawasan mutu dan keamanan pangan Ir.sukmawarni, nampak pula Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Way Kanan Rofiki, STP.,M.M., Camat Negeri Agung Hepi Haryanto, S.E., Kepala UPT Pertanian Kecamatan Negeri Agung Taryo, Kepala Kampung Kalipapan Soleman serta Kepala Kampung Bandar Dalam Ibrahim.

"Tujuan dari dilakukanya sosialisasi sertifikasi PSAT dengan mutu B2SA untuk mendukung pelaku usaha perlu melakukan registrasi PSAT dan berkomitmen serta memenuhi standar pangan yang baik," jelas Kepala DKP Way Kanan Muhammad Darwis saat mengawali sambutannya.

Lebih lanjut, sosialisasi PSAT B2SA untuk memberikan pemahaman kepada para pengusaha Pertanian, khususnya beras sesuai dengan Peraturan menteri pertanian No.53/2018 tentang keamanan dan mutu pangan segar asal tumbuhan.

BACA JUGA:Penuhi Panggilan Kemendagri, Eva Dwiana Jelaskan Penyebab Gaji Guru PPPK Tertunda

Sementara, Camat Negeri Agung Hepi Haryanto, S.E., mengucapkan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Mudah-mudahan dengan adanya sosialisasi ini nilai produksinya akan lebih meningkat lagi dan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan jaminan mutu untuk meningkatkan nilai tambah produk," tutupnya.

Terpisah, Eni, salah satu petani berharap agar masyarakat jangan hanya diberi penyuluhan melainkan juga melakukan bimbingan terhadap petani sekaligus nanti mencarikan solusi untuk memasarkan produksi petani nantinya.

“Hari ini kami mendapatkan penyuluhan sertifikasi PSAT dengan mutu B2SA, tetapi menurut saya yang lebih penting lagi adalah bagaimana kami diajarkan untuk meningkatkan produksi sekaligus membimbing kami mencarikan pemasaran yang baik bagi hasil produksi kami,” ujar Eni.

BACA JUGA:Banjir Bandang Terjang Pemukiman Warga Tiga Pekon di Kotaagung Barat

Masih menurut Eni, pemerintah kerap melakukan penuluhan dan atau memberikan bantuan bibit peertanian, akan tetapi setelah itu dibiarkan begitu saja, sehingga ahirnya bantuan itu hanya tinggal bantuan, dan sosialiasi hanya untuk melaksanakan program saja, karena yang diperlukan petani adalah produksi yang melimpah dan harga yang sesuai, sehingga dapat mengangkat kehidupan petani. 

“Apa arti sertifikasi PSAT dengan mutu B2SA bagi petani, yang kami butuhkan adalah murahkan pupuk dan ajarkan kami petani agar produksi kami melimpah dan harganya yang baik bukan seperti sekarang pupuk susah, produksi sedikit dan harga rendah, sementara semua harga kebutuhan pokok terus naik,” imbuhnya.(sah/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: