Bermula dari Ejekan, Satu Siswa SMP 4 Way Tuba Dipukul Temannya Hingga Meninggal

Bermula dari Ejekan, Satu Siswa SMP 4 Way Tuba Dipukul Temannya Hingga Meninggal

--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Setelah heboh duel maut santri di salah satu pondok pesantren di Pesisir Barat, masyarakat Way Tuba Kecamatan Way Tuba Kabupaten Way Kanan, juga digemparkan oleh meninggalnya Muhammad Ikhsan siswa kelas 8 SMP 4 Way Tuba Asri Way Kanan karena dianiaya teman sekelasnya. 

Menurut Kepala Kampung Karya Jaya Kecamatan Way Tuba, baik korban maupun pelaku penganiayaan sama sama warga Kampung Karya Jaya Kecamatan Way Tuba.

Untuk Pelaku bernama Dipa Yudistira (13), semetara Korban bernama Muhammad Ikhsan bin Bagong, yang sebenarnya orang tuanya tinggal di Kampung Segara Midar Kecamatan Blambangan umpu dan di Karya Jaya tinggal dengan kakeknya yang bernama bagong, 

“Mereka ini adalah kawan sekampung, dan dari keterangan pelaku antara korban dan pelaku saling olok olok nama orang tua, akhirnya mereka berantem dan korban dipukul oleh pelaku di kepala bagian belakang langsung terjatuh dan akhirnya meninggal dunia. mengenai sebab pasti kematiannya ini kami masih menunggu hasil visum dari Dokter,” ujar Embi Darwanda.

BACA JUGA:Begini Kronologi Duel Maut Santri di Pondok Pesantren Al Falah

Terpisah, Kapolsek Way Tuba, IPTU H. Yudhianto, yang mendampingi Kapolres Way kanan AKBP Teddy Rachesna, membenarkan kejadian tersebut, dan menurut informasi sementera kejadian itu diduga dipicu saling ejek nama orang tua.

“Biasalah anak anak itu saling ejek berantem dan Cerita pelaku kepala bagian belakang (Otak Kecil korban) terpukul olehnya, sehingga korban terjatuh dan meninggal dunia,” ujar IPTU Hi. Yudhianto,

Sayangnya Baik Kepala Sekolah SMPN IV Way Tuba Asri, Imalyati maupun wakilnya Shinta tidak mau dikonfirmasi, Imalyati ditelepon tidak diangkat sementara Shinta menyatakan dia tidak berada di sekolah karena tidak ada jam, 

“Saya tidak masuk hari ini karena saya tidak ada jam, kejadian itu memang saya baca di Medsos tetapi saya tidak berani komentar,” ujar Shinta saat ditanyakan siapa nama korban dan mengapa ada anak ribut /berantem di lingkungan sekolah tidak ada guru yang melerai.

Septa Mukhtamar, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Way Kanan yang sudah berada di lokasi pun menyatakan hal yang sama.

“Infonya korban dan pelaku saling olok, lalu berantem, dan terjadilah yang sangat menyedihkan itu,” ujar Septa Muhtamar, yang saat dikonfirmasi sedang berada di Puskesmas Waytuba menjenguk korban di Puskes tersebut.(sah/mlo)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: