Tidak Ada Lagi Kasus PMK, DKPP Pesbar Fokus Vaksinasi Hewan Ternak

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), memastikan sudah tidak ada lagi sapi dan kerbau yang terpapar virus penyakit mulut dan kuku, sebelumnya ratusan sapi dan kerbau yang diduga terpapar wabah itu di Kecamatan Pesisir Utara.

Kabid Peternakan, Rahmat Nursan, mendampingi Kadis KPP Pesbar Unzir, S.P., mengatakan kini sudah tidak ada kasus PMK di kabupaten setempat, setelah ratusan sapi dan kerbau dinyatakan sembuh dari serangan penyakit tersebut.

"Memang ada ratusan sapi yang diduga terkena penyakit PMK di Kecamatan Pesisir Utara, dugaan itu dengan gejala yang mengarahkan PMK dan hasil lab dari tujuh sapi enam dinyatakan positif dan satu negatif," kata dia.

Dijelaskannya, kesembuhan pada seluruh sapi yang diduga terpapar PMK itu berkat kerja keras tim kesehatan hewan yang rutin melakukan pemantauan dan pengobatan pada sapi dan kerbau yang terkena penyakit.

BACA JUGA:Dinsos Pesbar Tunggu Jadwal Penyaluran BLT-BBM dan BPNT

"Petugas kesehatan rutin melakukan pemeriksaan dan pengobatan pada sapi dan kerbau yang diduga terkena penyakit PMK itu, hingga saat ini ratusan sapi dan kerbau itu dinyatakan sehat," jelasnya.

Dikatakannya, untuk memaksimalkan pencegahan agar virus PMK itu tidak masuk lagi ke Pesbar, pihaknya kembali melaksanakan vaksinasi pada sejumlah wilayah yang memang belum tersentuh vaksinasi PMK itu.

"Kita kembali mendapatkan 2.000 dosis vaksin PMK dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, dosis tersebut akan kita berikan pada sapi, kerbau dan kambing di sejumlah kecamatan," terangnya.

Menurutnya, pelaksanaan vaksinasi itu akan dilaksanakan di sejumlah wilayah, seperti Kecamatan Way Krui, Kecamatan Karyapenggawa dan Kecamatan Pesisir Utara dengan menyasar wilayah yang banyak ditemukan hewan ternak yang rentan terpapar virus PMK.

“Pekon yang banyak memiliki hewan ternak seperti, sapi, kerbau dan kambing yang akan menjadi sasaran pemberian vaksin PMK itu, karena sejumlah jenis hewan ternak itu yang rawan terserang PMK," pungkasnya. (ygi/d1n/mlo)

 

 

Sumber: