Bulog Lampung Serap 18 Ribu Ton Beras
Kepala Perum Bulog Divisi Regional Lampung Etik Yulianti--
Medialampung.co.id - Perum Bulog Divisi Regional Lampung dalam penyerapan beras pihaknya harus memilih yang berkualitas tinggi dengan alasan saat ini tidak lagi memiliki program beras masyarakat miskin (raskin).
"Kita pilih beras yang berkualitas karena fokus kita saat ini penjualan dan mencari kualitas yang baik. Sebab sekarang tidak ada lagi penyaluran tetap seperti dulu," kata Kepala Perum Bulog Divisi Regional Lampung Etik Yulianti, Rabu (13/7).
Lanjutnya untuk semester I tahun 2022 telah berhasil menyerap 18 ribu ton beras yang didominasi dari Kabupaten Pringsewu dan Pesawaran.
"Serapan beras saat ini telah mencapai 18 ribu ton. Itu paling banyak dari Pringsewu dan Pesawaran. Kedua daerah itu berasnya banyak masuk gudang Bulog di Campang Raya di Bandarlampung," jelasnya.
BACA JUGA:Darma Saputra : Penyesuaian Itu Bukan Kenaikan Tarif Listrik
Kemudian, berdasarkan Permendag Nomor 24 tahun 2020, pembelian beras medium oleh Bulog seharga Rp8.300 per kilogram dan Gabah Kering Giling (GKG) dengan harga Rp5.300 per kilogram.
"Kita membeli beras ke mitra bukan ke petani langsung dengan kualitas medium. Untuk jenis nya ada banyak seperti broker, menir, drasoso dan kadar air," kata dia.
Kemudian pabrik yang digunakan untuk tempat pengolahan beras di Provinsi Lampung telah selesai. Dimana saat ini pabrik tersebut tengah memasuki masa uji coba mesin baru.
"Kita membutuhkan sekitar 2.900 ton gabah kering, nah ini yang sedang dilakukan proses. Kita terus carikan apakah kualitasnya pas atau polesnya bagaimana. Itu sekarang dalam proses uji terhadap mesin," pungkasnya (ded/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: