Isu Pencemaran Lingkungan Hantui Danau Ranau

Isu Pencemaran Lingkungan Hantui Danau Ranau

Medialampung.co.id – Meski keberadaan 450 keramba jaring apung (KJA) di Danau Ranau Kecamatan Lumbokseminung berdampak positif terhadap aspek ekonomi masyarakat. Namun sebaliknya pada aspek lingkungan, keberadaan KJA-KJA tersebut justru dikhawatirkan mencemari air danau akibat endapan sisa pakan dan faktor lainnya.

Menyikapi itu, Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Barat telah mendorong para pengusaha untuk melakukan antisipasi bersama, yang diawali dengan dibentuknya Forum pengusaha KJA, dan akan berlanjut pada penyusunan program-program forum yang dibentuk dalam rangka menyikapi isu lingkungan yang menjadi kekhawatiran sejumlah pihak.

”Sekarang sudah dibentuk Forum pembudidaya KJA di Lumbokseminung yang diketuai Erwin Ardiansyah dibentuk 26 Februari lalu, dan tentunya ini akan menjadi wadah para pengusaha KJA yang jumlahnya sebanyak 109 pengusaha,” ungkap Plt. Kepala Dinas Perikanan Lambar Padang Prio Utomo, SH.

Pembentukan forum tersebut, kata dia, juga sebagai upaya dalam rangka meningkatkan koordinasi antara pengusaha dengan lintas sektoral, bagaimana kedepannya forum ini bisa secara aktif untuk melakukan aksi pengendalian lingkungan secara terpadu dalam rangka pengendalian dampak lingkungan akibat dari dampak KJA itu sendiri.

”Melalui forum tersebut kami terus berupaya agar mereka (pengusaha KJA), bisa membentuk kompensasi dari keuntungan ekonomi yang diperoleh untuk kemaslahatan masyarakat sekitar sekaligus untuk lingkungan,” kata dia.

Dalam waktu dekat ini, forum tersebut bersama stakeholder akan melakukan aksi bersih lingkungan secara terpadu. Seperti mengangkat eceng gondok, membersihkan sampah plastik yang ada di danau dan bersih pantai.

“Kami Dinas Perikanan akan mencoba melakukan pengendalian secara terpadu terkait daya dukung danau terhadap pengenbanan KJA. Termasuk nantinya bersama forum kami akan membahas soal standar KJA dimana minimal 50-60 meter dari garis sempadan pantai, selanjutnya pengusaha akan diberikan kesadaran, kaitannya dengan dampak lingkungan, kebersihan dan keindahan,” imbuhnya. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: