Suku Semende Waytenong Lestarikan Ritual 'Nduduk kah Tukang'

Suku Semende Waytenong Lestarikan Ritual 'Nduduk kah Tukang'

Medialampung.co.id - Zaman boleh berganti namun adat tetap harus dijunjung karena itu merupakan warisan dari nenek moyang (puyang) dalam menjaga silaturahmi dan memupuk kebersamaan.

Salah satu dari begitu banyak budaya semende yakni ritual 'nduduk kah tukang' yang hingga saat ini masih dilestarikan suku Semende di Pekon Sukananti, Kecamatan Waytenong, Kabupaten Lampung Barat (Lambar),

Dimana 'nduduk kah tukang' ketika ada  warga Semende yang hendak membangun rumah. Yakni sebelum pekerja bangunan (tukang) mulai bekerja, pihak keluarga dan saudara dan famili berziarah mengirim do'a agar apa yang akan dikerjakan selamat sampai selesai.

Disampaikan tokoh agama setempat H. Mat Surul, Semende merupakan nama salah satu suku yang ada di Indonesia. 

Suku Semende dikenal dengan adat dan budaya yang unik, memiliki tradisi dan aturan adat sendiri, dalam hukum adat dikenal dan merupakan pedoman pokok dari moral masyarakat Semende yang disebut, 'dik beadat, dicampakkan, disisihkan orang'.

Atau tidak ada tata krama sedikitpun, tidak ada sopan santun terhadap orang lain,yang bermakna dapat berdampak tersingkir atau terkucil dalam pergaulan masyarakat.

Dan yang menjadi kebanggaan diera era modern ini,  masyarakat Semende masih tetap mempertahankan adat warisan Puyang 'nduduk kah tukang' 

Karena setiap membuat sebuah rumah,  harus terlebih dahulu berdoa kepada Allah SWT, agar apa yang dikerjakan selamat tanpa ada halangan dan rintangan, namun setelah rumah tersebut terbentuk dan membuat sebuah hubungan, akan kembali berziarah sesuai dengan tradisi Semende. (rin/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: