Soal Proyek Wastafel, Ansari: Spek Sesuai, Soal Pemasangan Akan Dibenahi

Soal Proyek Wastafel, Ansari: Spek Sesuai, Soal Pemasangan Akan Dibenahi

Medialampung.co.id - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Barat Ir. Hi. Ansari memastikan bahwa proses  penunjukan langsung (PL) terhadap proyek pengadaan tempat cuci tangan (wastafel) dengan total anggaran Rp440.502.000,- yang dilaksanakan oleh lima perusahaan telah sesuai aturan.

Selain itu terkait dengan jenis wastafel yang berbahan semen juga telah sesuai sebagaimana spek, dimana sebelumnya telah mempertimbangkan terkait dengan sulitnya mendapatkan wastafel berbahan batu alam.

”Pada intinya untuk proses penunjukan langsung sudah sesuai aturan. Ini merupakan program penanganan Covid-19, yang harus segera mungkin dilaksanakan, semetara jika harus melalui proses lelang tentunya tidak memungkinkan khususnya waktu, sementara untuk mencari wastafel jenis ini sulit apalagi jenis batu alam,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait dengan pemasangan yang ditemui di beberapa lokasi yang  tampak asal, menurutnya itu akan segera dibenahi, namun perlu diketahui beberapa instansi terdapat kesulitan dalam proses pemasangan, karena tidak memungkinkan untuk menggali lantai beton untuk pemasangan pipa.

”Untuk  proses pemasangannya saya sudah perintahkan staf agar dilakukan  saat rekanan melakukan pemasangan betul-betul diawasi, baik proses pemasangan pipa maupun lokasi wastafelnya, tapi ada di beberapa tempat itu tidak bisa ditanam (pipa, Red) karena lantai beton yang tentunya tidak mungkin kita rusak,” kata dia.

Sebelumnya, meski item kegiatan sama, namun tampak kegiatan tersebut dilakukan penunjukan langsung kepada lima perusahaan, dengan total nilai yang cukup fantastis yakni sebesar Rp440.502.000-.

Tidak hanya itu, meski nilai yang fantastis namun jenis wastafel yang dipasang oleh kelima perusahaan tersebut, berbahan semen dengan proses pemasangan yang tampak asal-asalan.

Kelima perusahaan tersebut yakni CV. 05 mengelola anggaran Rp40.020.000,- (pemasangan di delapan kantor), CV. Mandiri mengelola Rp55.355.000,- (enam badan), CV. Ridho mengelola  Rp135.765.000,- (18 dinas), CV. Dwi Cipta  mengelola Rp149.815.000,- (pasar, kantor bupati, taman hamtebiu, dan lapangan tenis), terakhir CV. Sangon Ratu mengelola Rp56.800.000,- (pasar pemda). (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: