Waykanan Bersiap Menggelar PTM Terbatas

Medialampung.co.id - Sekretaris Daerah Kabupaten Waykanan, Saipul, S.Sos., M.IP Memimpin Rapat Persiapan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tahun Pembelajaran 2021-2022, Kamis (2/9).
Nampak hadir dalam rapat tersebut Plt. Kadis Pendidikan, Raminto, S.Pd., M.Pd, Kepala dan unsur dari Kemenag Waykanan, Korwas SD dan SMP, MKKS SMA, SMK dan SMP, K3S dan PKG.
Dalam arahannya Saipul menekankan tentang rancangan dan persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas tahun pembelajaran 2021-2022.
"Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, rapat hari ini membahas terkait kesiapan-kesiapan dari sekolah-sekolah yang ada di kabupaten Waykanan dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, seperti protokol kesehatan, tenaga pengajar yang telah divaksinasi dan lain-lain dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas tahun pembelajaran 2021-2022 masa pandemi Covid-19," ujar Saipul usai rapat.
Terpisah, Plt. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Waykanan, Raminto, S.Pd., M.Pd menyampaikan bahwa akan melakukan tindak lanjut dari rapat tersebut antara lain survey kesiapan sekolah.
"Secepatnya kita akan melakukan tindak lanjut dari hasil rapat hari ini dengan mensurvei sekolah-sekolah, tenaga pengajar yang telah divaksinasi, sarana dan prasarana protokol kesehatan sehingga nantinya dapat menentukan mekanisme pembelajaran tatap muka terbatas dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan baik tenaga pendidik maupun siswanya". pungkasnya.
Dalam pada itu, walaupun sudah sejak lama mengharapkan anak.anaknya kembali sekolah tatap muka karena banyak orang tua yang tidak.memahami.pelajaran anak.anaknya, akan tetapi wali.murid masih mengutamakan keselamatan anak-anak mereka.
"Selaku orangtua tentu kami sangat berharap pembelajaran tatap muka ini Segera dilaksanakan karena terus terang Kami merasa kesulitan untuk membantu anak-anak di rumah dalam mengerjakan tugas-tugasnya karena kami sendiri banyak yang kurang paham akan tetapi hendaknya sebelum sekolah temukan itu dilaksanakan terlebih dahulu para guru terutama untuk dapat dipaksakan 9 sekolah dapat benar-benar menerapkan protokoler kesehatan karena walau bagaimanapun tentunya keselamatan anak kami yang paling utama,” ujar Wengpon salah satu wali murid.(sah/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: