RSJ Lampung Terima Pasien Anak Gangguan Mental Akibat Gadget

RSJ Lampung Terima Pasien Anak Gangguan Mental Akibat Gadget

Medialampung.co.id - Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Lampung yang beralamat di Jl. Raya Kurungan Nyawa, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran mencatat kunjungan pasien anak yang mengalami gangguan mental emosional dan perilaku akibat gadget atau handphone per bulannya rata-rata lima orang.

"Rata-rata sebulan kita menerima 5 pasien. Tapi saat ini tidak ada yang menjalani rawat inap, semuanya rawat jalan," kata Humas RSJ Provinsi Lampung David, saat dikonfirmasi melalui teleponnya, Senin (6/9).

Ia juga mengatakan anak-anak yang mengalami gangguan jiwa tersebut sampai saat ini tidak ada yang parah atau ditangani dengan perawatan khusus.

"Hanya saja kebanyakan anak-anak sulit untuk diarahkan orang tuanya kemudian kalau HP nya sudah habis kuota, anak itu marah-marah," teranya.

Ia mengatakan saat ini RSJ sudah menyiapkan ruangan untuk Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terkonfirmasi covid-19 .

"Jadi kami sudah menyiapkan ruangan untuk ODGJ yang terkonfirmasi positif covid-19. Tapi alhamdulillah sampai sekarang belum ada yang positif Covid-19," jelasnya.

Terkait dengan hal tersebut Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung meminta setiap orang tua untuk lebih memperhatikan dan mengawasi anak saat bermain gadget. Terlebih saat ini pembelajaran juga melalui daring.

"Saya prihatin dan semoga anak-anak kita terhindar dari hal-hal yang merusak psikologis karena bermain handphone. Jadi pemantauan orang tua ini yang paling penting. Karena kalau tidak dilakukan pengawasan oleh orang tua nanti mereka justru menyalahgunakan handphone dengan banyak main game daripada belajarnya," kata Anggota Komisi V DPRD Lampung, Deni Ribowo.

Maka perlu dibatasi penggunaan handphonenya, tidak boleh menggunakan kecuali untuk belajar. Karena terkadang jika tidak bijak menggunakannya akan berdampak negatif juga untuk psikologis anak, Lanjutnya.

"Penggunaan HP secara berlebih juga bisa mempengaruhi psikologis orang dewasa, apalagi anak-anak," pungkasnya. (ded/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: