Warga Kampung Umpu Bhakti Harapkan Pemkab Waykanan Perbaiki Jalan Alternatif

Medialampung.co.id - Belum stabilnya Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) Waykanan yang menyebabkan banyak pembangunan yang terbengkalai atau bahkan tidak dapat terlaksana sama sekali, membuat masyarakat dan Pemerintah Kampung harus melakukan berbagai inovasi dan terobosan-terobosan untuk memenuhi ekspektasi mereka di Kampung masing-masing seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat Kampung Gunung Sari Kecamatan Gunung Labuhan, yang akhirnya menggunakan Dana Desa guna membangun siring (drainase) sebagai upaya mempertahankan jalan Kampung mereka lebih tahan lama.
“Dulu sebelum pandemi corona pembangunan siring pasang kerap dilakukan oleh pemkab dengan dengan sumber dana APBD, sementara Dana Desa kami gunakan untuk melakukan pembangunan fasilitas Kampung yang tidak tersentuh, akan tetapi seiring dengan belum adanya kepastiannya kapan corona pergi, masyarakat Kampung Gunung Sari akhirnya sepakat menggunakan Dana Desa untuk membangun siring, sebab kalau tidak dibuatkan siring, maka jalan yang kami bangun juga tidak akan tahan lama, karena akan digenangi air, sementara sekarang ini musim hujan sudah mulai menimpa Waykanan,” ujar Hendra Gunawan, Kepala Kampung Gunung Sari Kecamatan Gunung Labuhan Gunung Labuhan.
“Jadi pembangunan siring ini sebagai bentuk antisipasi kerusakan infrastruktur jalan akibat genangan air, dengan alokasi dana sejumlah Rp.35193.000, sepanjang 64 Meter yang terletak di dusun 1 Kampung Gunung Sari Kecamatan Gunung Labuhan, ini juga kami sisihkan dari bantuan dan penanggulangan pandemi Covid-19, karena merasa siring ini juga menjadi kebutuhan yang esensial, akan tetapi Pemerintah Kampung Gunung Sari tetap mengutamakan bantuan dan penanggulangan terhadap warga yang terdampak covid sesuai dengan regulasi yang ada,” imbuhnya.
Berbeda dengan Kampung Gunung Sari Gunung Labuhan, masyarakat Kampung Umpu Bhakti Blambangan Umpu mengharapkan Pemkab Waykanan dapat memperbaiki jalan alternatif dari Perkantoran Pemkab Waykanan, menuju Umpu Bhakti karena fungsinya sangat vital bagi masyarakat, mirisnya jalan yang fungsinya sangat besar itu seakan sengaja dibiarkan bahkan sejak sebelum pandemi Covid-19.
“Kalau jalan itu diperbaiki kami warga Umpu Bhakti akan dapat menghemat waktu hingga 30 menit untuk mencapai pemda, selain itu menghindarkan tindak kejahatan, karena sejak jalan itu rusak sudah lebih dari 3 orang yang menjadi korban penodongan dan begal di Lokasi tersebut, dan yang pasti masyarakat akan semakin cepat membangun rumah di sepanjang jalan tersebut sehingga menjadi lebih aman bagi penggunanya,” ujar Sekretaris PCM Muhammadiyah Blambangan Umpu David, S.Pd., yang memang hampir setiap hari menggunakan jalan tersebut.
Harapan David, didukung pula oleh Abu Rizal Setiawan, SH., Anggota DPRD Waykanan yang juga berdomisili di Kampung Umpu Bhakti, karena menurutnya lebih bermanfaat bagi masyarakat.
“Saya juga sebagai Anggota Dewan dan masyarakat umpu Bhakti sudah mengusulkan dan bahkan mempertanyakan kepada eksekutif mengapa jalan tembus itu tidak kunjung diperbaiki, karena manfaatnya sangat banyak bagi masyarakat, dan yang paling utama untuk menghindarkan penggunanya menjadi korban kejahatan,” ujar Abu Rizal Setiawan.(sah/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: