GPS Collar Terlepas, Belasan Gajah Sulit Dipantau

GPS Collar Terlepas, Belasan Gajah Sulit Dipantau

Medialampung.co.id – Global Positioning System (GPS) Collar yang sebelumnya terpasang di satu ekor gajah yang telah diberi nama bunga, dalam rangka memudahkan pemantauan pergerakan belasan ekor gajah yang kerap memasuki areal perkebunan penduduk bahkan mendekati pemukiman penduduk di wilayah Suoh Kabupaten Lampung Barat terlepas beberapa waktu lalu.

Akibatnya, pergerakan kawanan gajah sulit dipantau menggunakan GPS, sehingga pemantauan hanya bisa dilakukan langsung oleh petugas TNBBS dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Konflik Gajah di wilayah itu. 

Camat Suoh Mandala Harto, SIP., mengungkapkan, saat ini yang bisa dilakukan petugas dan masyarakat memantau langsung, sementara pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak terkait perihal lepasnya GPS Collar yang terpasang di Gajah Bunga, dan hasil koordinasi pemasangan akan kembali dilakukan.

”Untuk GPS Collar sudah kami koordinasikan dan masih menunggu peralatan sampai, untuk pemasangan tentunya tidak bisa terburu-buru harus menunggu waktu dan kondisi yang tepat, karena jangan sampai membahayakan,” ungkap Mandala.

Dijelaskan Mandala, pemasangan alat GPS Collar pada tubuh gajah ini berfungsi mendeteksi pergerakan gajah liar, dengan begitu keberadaan GPS Collar pada gajah yang berkelompok sangat besar manfaatnya. Sehingga antisipasi atas hal-hal yang tidak diinginkan bisa dilakukan sesegera mungkin.

”Selama ini, kawanan Bunga sedang dimana itu ketahuan, jadi kalau misalnya pergerakan mengarah ke areal perkebunan penduduk atau pemukiman, maka masyarakat bisa langsung diberitahu, dalam rangka meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan, selain itu saat dilakukan penggiringan juga bisa terpantau arahnya, sehingga kami berharap pemasangan GPS Collar bisa segera dilakukan,” kata dia.

Sebelumnya, belum saja usai konflik dengan gajah Jambul bahkan saat ini masyarakat Pekon Gunungratu Kecamatan Bandarnegeri Suoh (BNS), kini konflik serupa terjadi di Pekon Roworejo dan Sidorejo Kecamatan Suoh, dimana kawanan gajah Bunga masuk areal perkebunan dan merusak tanaman masyarakat. 

Menyikapi teror gajah di wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus tersebut, Camat Suoh Mandala Harto mengumpulkan sejumlah pihak, untuk melakukan koordinasi, menyusun langkah-langkah agar konflik tidak terus terjadi. 

Selain itu, bersama masyarakat pihaknya juga terus melakukan pemantauan terhadap kawanan gajah tersebut, dan terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak, sehingga konflik tidak terjadi berkepanjangan, karena akan sangat banyak masyarakat yang dirugikan.(nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: