Potensi Perikanan di Pringsewu Terkendala Rendahnya Angka Produktivitas dan Konsumsi

Potensi Perikanan di Pringsewu Terkendala Rendahnya Angka Produktivitas dan Konsumsi

Medialampung.co.id - Pembangunan perikanan yang dimulai dari bawah (tingkat pekon) menjadi program yang ditawarkan Dinas Perikanan Pringsewu guna mendongkrak produktivitas, pemasaran termasuk meningkatkan konsumsi ikan.

Kadis Perikanan Pringsewu Deby Hardian mengungkapkan, program Gerbang Ikan Desa merupakan proyek perubahan cara pandang, dimana pembangunan harus dimulai dari tingkat paling bawah yaitu pekon. 

Terlebih potensi budidaya perikanan air tawar Pringsewu sebanyak 1.070,22 Ha dengan pemanfaatan 519,35 Ha (49%) yang tersebar dari berbagai macam komoditas ikan. 

"Untuk produksi ikan lele mencapai 40% dari total produksi ikan Pringsewu yang pada tahun 2020 mencapai 11.777,36 ton," terangnya. 

Namun sayangnya menurut kadis perikanan potensi dan produksi tersebut belum diiringi oleh peningkatan produksi dan konsumsi ikan. Yakni baru mencapai 27,75 kg/kap/th yang masih di bawah Angka Konsumsi Ikan (AKI) Provinsi dan Nasional.

"Potensi besar ini juga masih terkendala harga pakan yang mahal, penyakit ikan ketersediaan benih dan induk yang terbatas, pasar dan harga jual yang belum optimal," beber Deby. 

Sehingga lanjutnya margin keuntungan pembudidaya masih rendah. Bahkan selama pandemi Covid-19 ini pemasaran menjadi masalah utama dengan menurunnya daya serap pasar.

"Kita siapkan Aplikasi Gerbang Ikan Desa untuk memudahkan pelayanan Dinas Perikanan ke masyarakat. Baik pendaftaran TDKP, rekomendasi perizinan, informasi teknis, benih, pakan, produksi, pemasaran dan lainnya," bebernya. 

Kemudian juga ada Lampung Smart dari bank Lampung untuk masyarakat dapat bertransaksi secara online (membayar pajak, listrik, air,serta lainnya)

Dimana sebagai percontohan Pekon Lugusari Kecamatan Pagelaran sebagai "Desa Model Gerbang Ikan Desa" sekaligus me-launching Aplikasi "Gerbang Ikan Desa" acara tersebut berlangsung di wisata Ledeng Pendem (Lependem) Belanda Pekon Lugusari. 

Untuk mendukung hal ini di hadirkan sejumlah pemangku kebijakan. Selain Bupati H. Sujadi, juga hadir Kadispora Jahron jafispertanuan Siti Litawati, Kabid Perikanan budidaya Provinsi Lampung Ir.Marlina, Kepala Balai Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan Lampung Rusmanto,.M.Si, Dekan Fakultas Pertanian Unila Prof. Dr.Ir.Irwan Sukri Banuwa,.M.Si, kepala balai besar perikanan budidaya laut Lampung.(sag/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: