Sinjang Pugung Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya

Sinjang Pugung Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya

--

Medialampung.co.id – Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), menetapkan Sinjang Pugung atau kain pugung sebagai warisan budaya dan identitas masyarakat Kabupaten setempat.

Sinjang pugung telah dilauching dan dikenalkan ke masyarakat luas di Kabupaten Pesbar dalam gelaran pembukaan pameran pembangunan Krui Fair 2022 yang dilaksanakan di Lapangan Pelitajaya, Kecamatan Pesisir Selatan, Jumat (10/6) malam kemarin.

Ketua Dekranasda Pesbar, Ny.Hj. Septi Istiqlal mengatakan Sinjang Pugung merupakan sebutan bagi kain  khas Pesisir Barat Lampung, merupakan kain berbentuk batik jarik panjang atau kain sarung dengan motif khas Pesisir yang mencerminkan keragaman kekayaan alam dan budaya yang ada di Negeri Para Sai Batin dan Ulama itu. 

“Ragam motif yang sering digunakan pada Sinjang Pugung seperti motif cengkeh, motif pakis, dan motif bunga durian, yang sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Pesbar,” kata dia.

Dijelaskannya, Sinjang Pugung biasa dikenakan oleh para perempuan dalam semua aspek kehidupan sosial. Sinjang Pugung biasanya  digunakan oleh masyarakat Kabupaten Pesisir Barat pada acara-acara adat.

“Penggunaan Sinjang Pugung dalam acara adat Nyelimpok yakni kegiatan gotong royong dalam pembuatan kue menjelang  berlangsungnya sebuah hajatan pesta pernikahan, Kecadangan atau ngelayat, Himpun atau musyawarah, Ngejalang Masjid atau berdoa bersama di masjid maupun kegiatan adat lainnya yang ada di dalam masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya, penggunaan Sinjang Pugung sendiri berupa kain bawahan yang digunakan sebagai sarung, biasanya juga ditambah dengan penggunaan selendang dan akikat atau ikat kepala.

“Pada dasarnya tradisi menggunakan  sinjang pugung sendiri sudah ada sejak lama dan diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang masyarakat Pesisir Barat dalam kehidupan sehari hari,” terangnya.

Ditambahkannya, sebagai generasi penerus yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur, sudah sepantasnya berbangga dan ikut serta dalam menjaga kelestarian sinjang pugung sehingga tidak tergerus oleh modernisasi zaman.

“Sebagai salah satu bentuk pelestarian yang dilakukan Kabupaten Pesisir Barat dalam melestarikan sinjang pugung melalui Dekranasda, kami secara terus menerus berupaya, agar penggunaan sinjang pugung ini bisa dibudayakan dalam masyarakat, serta berinovasi  tinggi, sehingga sinjang pugung semakin berkembang dan bisa diterima di semua kalangan,” tegasnya.

Ditambahkannya, kini penggunaan Sinjang Pugung sudah digunakan sebagai pakaian yang trendy di kalangan wanita dan laki-laki, dibuat dengan berbagai desain modifikasi, sehingga bisa dipergunakan dalam berbagai acara, baik  acara formal sebagai ornamen tambahan pada seragam seragam yang dikenakan para ASN yang ada di Kabupaten Pesbar  maupun acara non formal lainnya.

 

“Dekranasda Pesisir Barat terus berinovasi dalam pengembangan sinjang pugung ini sehingga bisa menjadi salah satu icon kebanggaan Kabupaten Pesisir barat dengan membuat desain motif baru berupa Sinjang Krui yang berakar dari Sinjang Pugung,” pungkasnya. (ygi/d1n/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: