Benarkah Banyak Calon Kada Dimodali Cukong?

Benarkah Banyak Calon Kada Dimodali Cukong?

Medialampung.co.id - Mencuatnya dugaan banyaknya calon Kepala dan Wakil Kepala daerah yang dimodali oleh cukong, ternyata disebabkan oleh kesadaran masyarakat akan tujuan politik yang belum merata, juga karena masih kuatnya apatisme di kalangan masyarakat atas kondisi pemerintahan.

”Kalau menurut saya terjadinya kongkalikong antara cukong dengan calon itu tidak terlepas dari kehidupan demokrasi yang saat ini bersifat borjuasi. Artinya kontestasi politik yang berlangsung saat ini sejatinya pertarungan kekuatan modal baik calon kepala daerah yang dibackup cukong maupun dengan kekuatan modal sendiri, kontestasi politik apapun termasuk pileg, pilkakam dan lain lain, secara umum yang terjadi berupa pertarungan kekuatan modal,” ujar Cahyalana, S.Sos, Juru Bicara Pasangan ‘Berani Pasti Aman’ saat dikonfirmasi terkait dugaan adanya dukungan cukong pada para calon Kada yang mengikuti Kontes Pilkada.

Jadi, lanjutnya, bila dikaji dan dilihat dari realitasnya bukan pada tataran idealnya, satu sisi kepentingan modal untuk berinvestasi dan pengamanan modal melalui calon kepala daerah, disisi lain calon kepala daerah berkepentingan akan kekuatan modal dalam berkontestasi.

Dalam situasi seperti ini, instrumen penyelenggara dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam setiap penyelenggaraan hajat lima tahunan.

Sementara masyarakat seyogyanya menyambut dengan suka cita kontestasi pilkada baik yang terlibat langsung dalam penyelenggara, kelompok calon tertentu maupun sebagai konstituen, terlebih secara umum dalam suatu daerah pemilihan dari komposisi penduduk masih terikat persaudaraan, kekerabatan, bertetangga antara satu dengan yang lainnya.

“Artinya kontestasi pilkada akan disambut dengan suka cita penuh kegembiraan jika mengedepankan etika dan adab agar berlangsung dengan aman, lancar penuh kedamaian hingga usai,” pungkasnya.(wk1/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: