Akhirnya, Lampung Barat ‘Zona Merah’ Penyebaran Covid-19

Akhirnya, Lampung Barat ‘Zona Merah’ Penyebaran Covid-19

Medialampung.co.id - Kabupaten Lampung Barat akhirnya ditetapkan sebagai zona merah penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) bersama tujuh kabupaten kota lainnya di Provinsi Lampung, yakni Pringsewu, Bandarlampung, Metro, Lampung  Selatan, Lampung Utara, Tanggamus dan Lampung Timur.

Penetapan Zona  per kabupaten kota tersebut berdasarkan  penilaian wilayah resiko di Lampung berdasarkan gugus tugas pusat dengan skor penilaian data tanggal 10-17 Januari 2021, dengan predikat penyebaran Covid-19 tidak terkendali. 

Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Lambar Maidar, SH, M.Si., membenarkan bahwa Lambar ditetapkan sebagai zona merah penyebaran Covid-19.

”Iya, Lambar sekarang zona merah, kami sudah menggelar rapat, dan rencananya besok akan  menggelar rapat bersama Forkopimda  untuk membahas terkait masalah itu,” ungkap Maidar.

Menurutnya, ditetapkannya Lambar sebagai zona merah itu karena tingkat jumlah warga yang terpapar terus mengalami peningkatan bahkan cenderung meningkat drastis.

”Itu akan kami bahas lebih lanjut bersama Forkopimda, bagaimana menyikapi ini, termasuk salah satu pokok pembahasan soal acara-acara pesta yang kini sudah menjadi klaster penyebaran Covid-19,” imbuhnya.

Sementara Satgas penanganan Covid-19, Bidang Komunikasi Publik Pada Dinkes  Lambar Erna Yanti, S.Farm, Apt, MPH., mengungkapkan,  Lambar masuk  dalam daftar delapan  kabupaten kota di Lampung yang penyebaran virus tidak terkendali dan  ditetapkan sebagai zona merah.

"Situasi zona per kabupaten/kota dapat berubah setiap minggu sesuai penilaian gugus tugas berdasarkan tiga kriteria Epidemiologi, Surveilans dan Pelayanan Kesehatan," ujar Erna. 

Dikatakannya, di Lambar total warga terpapar Covid-19 saat ini menjadi 115 dengan rincian 10 orang meninggal dunia, 24 orang  isolasi dan 81 lainnya sudah dinyatakan sehat atau sembuh, dan kini sudah diperkenankan untuk beraktivitas seperti biasa namun tetap mematuhi protokol kesehatan.

”Peningkatan drastis terjadi beberapa waktu lalu, dimana jumlah terpapar bertambah 10 orang lalu bertambah kembali 16 orang, dan terakhir bertambah satu orang,” kata Erna menambahkan. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: