Pasar Diguncang Beras Premium Oplosan, KPPU Bungkam

Pasar Diguncang Beras Premium Oplosan, KPPU Bungkam

ILUSTRASI: KPPU Wilayah II belum buka suara terkait dugaan praktik curang beras oplosan--

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Angin keprihatinan berhembus kencang, membawa serta kegelisahan di tengah masyarakat; isu beras oplosan kembali mencuat, meresahkan dapur-dapur keluarga. 

Bagai bom waktu yang meledak perlahan, praktik curang ini tak hanya merugikan secara materi, namun juga mengikis kepercayaan konsumen. 

Di berbagai penjuru negeri, beras dengan kualitas jauh di bawah standar, entah bagaimana, berhasil menyelinap masuk ke dalam kemasan premium, dijual dengan harga selangit. 

Ini bukan sekadar persoalan kuantitas, melainkan juga integritas.

BACA JUGA:Lampung Darurat Truk ODOL: Jerit Aspal Jalinsum Tak Didengar

Keprihatinan mendalam tentang maraknya beras oplosan ini, seperti badai yang mengumpulkan kekuatan, mencuat setelah Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dengan nada prihatin, mengungkapkan temuan mengejutkan. 

Ia menyebutkan kerugian fantastis mencapai hampir Rp100 triliun dari 212 merek beras medium dan premium yang diindikasikan bermasalah. 

Amran bahkan memaparkan, dari pemeriksaan ketat di 13 laboratorium milik Kementerian Pertanian, dari empat juta ton beras yang ada, 350 ribu ton yang telah beredar di pasaran, 85 persen di antaranya tidak sesuai standar yang ditetapkan. 

Lebih jauh, ia menyoroti modus operandi licik di mana beberapa perusahaan sengaja mengurangi takaran beras, yang seharusnya 5kg dalam kemasan, namun hanya berisi 4,5 kg. 

BACA JUGA:Pemprov Lampung dan KKP Bahas Percepatan Izin Usaha Penangkapan Ikan

Ini adalah tamparan keras bagi konsumen yang berharap mendapatkan nilai sepadan dengan uang yang mereka bayarkan.

Fenomena ini, bagai bayangan kelam, tak menutup kemungkinan telah merambah hingga ke Provinsi Lampung. 

Desas-desus dugaan beras oplosan telah menyebar di kalangan masyarakat, menimbulkan kekhawatiran serius. 

Sebagai contoh nyata, di Kota Metro, Dinas Perdagangan Pemerintah Kota Metro telah bergerak cepat, menghimbau para pengusaha untuk menghentikan sementara penjualan 10 merek beras yang kuat dugaan merupakan produk oplosan. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: