Disway Awards

Arsitektur dan Interior di Zaman Kerajaan Majapahit

Arsitektur dan Interior di Zaman Kerajaan Majapahit

Arsitektur dan desain interior zaman Majapahit merupakan cerminan peradaban yang maju dan berakar pada filosofi luhur. Foto:Instagram@notarishanschristian--

BACA JUGA:Tari Topeng Malang: Warisan Seni Majapahit yang Tetap Hidup hingga Kini

Para Seniman dan Perajin

Walaupun istilah “desainer” belum dikenal, banyak tokoh berperan dalam membentuk estetika Majapahit. Dua di antaranya adalah Empu Prapanca, penulis Nagarakretagama yang mendeskripsikan budaya Majapahit secara mendalam, dan Empu Tantular, pujangga yang terkenal lewat karya Sutasoma — sumber semboyan “Bhinneka Tunggal Ika.”

Selain para pujangga, terdapat pula para empu, tukang batu, dan pengrajin logam yang memiliki keahlian tinggi. 

Candi-candi megah seperti Candi Bajang Ratu dan Candi Tikus menjadi bukti nyata kecerdasan serta ketelitian mereka dalam mengolah bahan dan menerjemahkan nilai spiritual ke dalam bentuk fisik.

BACA JUGA:Sejarah Hubungan Madura dan Majapahit: Jejak di Petilasan Rato Ebhu, Sampang

Arsitektur dan desain interior zaman Majapahit merupakan cerminan peradaban yang maju dan berakar pada filosofi luhur. Penggunaan bahan-bahan alami seperti batu bata merah, kayu jati, bambu, dan tanah liat menunjukkan kedekatan manusia dengan alam. 

Sementara itu, tata ruang yang didasari konsep kosmologi serta hiasan ukiran penuh simbol memperlihatkan bagaimana spiritualitas dan estetika berpadu dalam harmoni.

Warisan ini tidak hanya menjadi bukti kejayaan masa lalu, tetapi juga sumber inspirasi bagi desain modern yang ingin menggabungkan nilai tradisional dengan keberlanjutan serta keindahan alami. 

Estetika Majapahit mengajarkan bahwa keindahan sejati bukanlah kemewahan, melainkan keseimbangan antara fungsi, makna, dan jiwa yang hidup di dalamnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: