Terraforming Mars: Mengubah Planet Merah Jadi Rumah Baru
Terraforming Mars jadi kunci masa depan manusia menjelajah dan hidup di luar Bumi--
BACA JUGA:Situs Gua di Sulawesi Ungkap Seni Tertua di Dunia
Suhu permukaan rata-rata juga ekstrem, mencapai -60 derajat Celsius, dengan badai debu yang dapat berlangsung berbulan-bulan.
Selain itu, proses perubahan iklim planet secara besar-besaran memerlukan waktu ratusan hingga ribuan tahun, serta biaya yang tak terbayangkan.
Banyak ilmuwan skeptis, menyebut ide terraformasi masih lebih dekat dengan mimpi dibandingkan kenyataan.
Namun demikian, penelitian tentang hal ini tetap penting. Setiap langkah menuju pemahaman Mars membantu manusia mengembangkan teknologi lingkungan ekstrem — pengetahuan yang bisa juga diterapkan di Bumi untuk menghadapi perubahan iklim.
BACA JUGA:Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit dan Para Rajanya
Meskipun terraformasi masih dalam tahap teoritis, sejumlah lembaga dan perusahaan antariksa terus mempersiapkan fondasi kolonisasi.
SpaceX, misalnya, tengah mengembangkan armada Starship untuk mengangkut manusia dan peralatan ke Mars secara massal.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa koloni pertama di Mars tidak akan langsung hidup di udara terbuka, melainkan di dalam kubus biodome dengan sistem tertutup yang mensimulasikan kondisi Bumi. Dari sana, proses transformasi atmosfer dapat dimulai secara bertahap.
BACA JUGA:Raden Wijaya, Sang Pendiri Majapahit dan Pejuang Kejayaan Nusantara
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




