Olahraga dan Fisika Tubuh: Bagaimana Gerakan Bisa Jadi Energi Sehat

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Di balik setiap gerakan tubuh manusia saat berolahraga, terdapat hukum-hukum fisika yang bekerja secara harmonis.

Mulai dari gaya dorong, momentum, hingga energi kinetik — semua berperan penting dalam menciptakan keseimbangan, kekuatan, dan ketahanan tubuh.

Olahraga ternyata bukan hanya soal kebugaran, tapi juga aplikasi nyata dari ilmu fisika yang hidup dalam tubuh manusia.

Setiap kali kita berlari, melompat, atau mengayuh sepeda, tubuh sedang mempraktikkan hukum Newton tanpa disadari.

BACA JUGA:Bagaimana Bangsa Kuno Membangun Struktur Tanpa Teknologi Modern

Hukum pertama menjelaskan bahwa tubuh akan tetap diam atau bergerak lurus beraturan kecuali ada gaya luar yang mengubahnya — seperti saat otot memberi dorongan untuk bergerak.

Sementara hukum kedua Newton*, F = m × a, terlihat jelas saat kita menambah kecepatan lari: semakin besar gaya otot, semakin tinggi percepatan tubuh.

Begitu pula hukum ketiga, yang menyatakan bahwa setiap aksi memiliki reaksi yang sama besar — terlihat ketika kaki menendang tanah dan tubuh terdorong ke depan.

Olahraga sejatinya adalah bentuk interaksi antara tubuh dan gaya-gaya alam yang terus bekerja di sekitar kita.

BACA JUGA:Jejak Zaman: Sains di Balik Kehebatan Candi Borobudur

Ketika tubuh bergerak, energi potensial diubah menjadi energi kinetik, yakni energi akibat gerakan.

Misalnya, saat melakukan squat, posisi jongkok menyimpan energi potensial otot yang dilepaskan ketika berdiri kembali. Proses ini melatih kekuatan otot sekaligus efisiensi energi tubuh.

Dalam olahraga seperti bersepeda atau berenang, efisiensi energi menjadi kunci. Tubuh belajar menyalurkan tenaga secara optimal agar tidak cepat lelah — suatu bentuk “penghematan energi” yang diatur secara alami oleh sistem saraf dan otot manusia.

Banyak aktivitas olahraga sehari-hari yang sesungguhnya bisa dijelaskan secara ilmiah:

Sumber: