Burung Jalak Afrika Bisa Berteman Lama, Menyaingi Hubungan Sosial Manusia
Burung jalak Afrika. - Foto Pixabay.com--
BACA JUGA:Bisakah Hewan Memahami Bahasa Manusia? Ini Temuan Ilmiahnya
Mereka membentuk jaringan sosial yang mirip dengan struktur masyarakat manusia, di mana individu tidak hanya berinteraksi dengan kerabat, tetapi juga dengan teman teman yang dipilih secara sosial.
Temuan ini menimbulkan pertanyaan baru tentang bagaimana hewan membentuk ikatan sosial yang tidak didasarkan pada hubungan darah semata.
Penelitian lanjutan akan fokus pada bagaimana persahabatan tersebut terbentuk, apa manfaat yang didapatkan oleh masing masing pihak, serta alasan mengapa beberapa hubungan tetap kuat sementara yang lain memudar.
Studi ini menjadi tonggak penting dalam bidang etologi ilmu perilaku hewan, yang selama ini masih terbatas memahami kerja sama hewan hanya dalam konteks hubungan kekerabatan atau keuntungan langsung.
BACA JUGA:Berapa Banyak Manusia yang Dibutuhkan untuk Menyelamatkan Spesies dari Bencana Global?
Dengan bukti adanya persahabatan jangka panjang yang tidak bergantung pada darah, penelitian ini membuka kemungkinan bahwa banyak spesies lain juga memiliki kemampuan serupa yang belum terungkap karena keterbatasan observasi jangka panjang.
Profesor Rubenstein menambahkan, Kami yakin bahwa perilaku sosial timbal balik seperti ini lebih umum terjadi di alam liar daripada yang kita kira.
Namun belum banyak yang memiliki data pengamatan selama puluhan tahun seperti ini, sehingga fenomena ini baru sekarang mulai dipahami.
Selain jalak Afrika, tim Rubenstein sebelumnya juga meneliti kehidupan sosial berbagai hewan lain, mulai dari udang, tawon, kumbang, hingga tikus dan kadal.
BACA JUGA:Gunung Es Terbesar Dunia Mulai Hancur, Ilmuwan Soroti Dampaknya
Kesemua studi tersebut menunjukkan betapa luas dan beragamnya bentuk interaksi sosial dalam dunia hewan, yang kerap kali menampilkan kompleksitas yang mirip dengan masyarakat manusia.
Penemuan bahwa burung jalak Afrika dapat membangun dan mempertahankan persahabatan jangka panjang memperkaya pemahaman kita tentang kehidupan sosial hewan.
Ini menunjukkan bahwa konsep seperti teman sejati dan hubungan sosial yang saling menguntungkan bukanlah eksklusif milik manusia.
Dunia satwa ternyata menyimpan dinamika sosial yang sangat kompleks dan penuh warna.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




