Benarkah Motor Listrik Lebih Tahan Air Dibanding Motor Konvensional?

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Memasuki musim hujan, tantangan bagi pengendara sepeda motor semakin besar.

Genangan air dan banjir bahkan menjadi pemandangan umum di sejumlah wilayah, terutama di kota-kota besar.

Ternyata dalam situasi seperti ini, kerap muncul satu pertanyaan yang sering dibahas, yaitu apakah motor listrik lebih tahan air dibandingkan motor berbahan bakar bensin?

Untuk menjawabnya, mari kita telusuri sejumlah fakta yang didukung oleh data dan teknologi terkini.

BACA JUGA:Gaji Kreator TikTok dengan 1 Juta Followers: Antara Peluang dan Realita

1. Desain Motor Listrik Lebih Tertutup dan Tahan Air

Motor listrik modern dirancang dengan mempertimbangkan risiko lingkungan, termasuk air. Komponen vital seperti baterai, dinamo, dan kontroler dilindungi dalam casing tertutup yang telah memenuhi standar internasional tahan air seperti IP67 atau bahkan IP68.

Artinya, motor bisa bertahan dalam kondisi terendam air sementara dengan kedalaman tertentu—biasanya hingga 1 meter selama 30 menit.

Sebagai perbandingan, motor konvensional tidak memiliki standar ketahanan air yang seketat ini. Mesin pembakaran internal lebih rentan terhadap masuknya air ke dalam ruang bakar, knalpot, atau sistem kelistrikan terbuka seperti CDI dan koil.

BACA JUGA:Chery Tiggo 8 CSH Tembus 2.500 SPK dalam 2 Bulan, PHEV Terlaris di Indonesia

2. Sistem Kelistrikan Dirancang Aman dari Risiko Korsleting

Produsen motor listrik terkemuka telah melengkapi kendaraannya dengan teknologi isolasi ganda, sensor kelembapan, hingga fitur proteksi otomatis.

Jika terdeteksi adanya potensi korsleting karena air, sistem akan secara otomatis memutus aliran listrik untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.

Bahkan kabel dan konektornya sudah dilapisi bahan isolator tahan air dan tahan suhu tinggi. Ternyata setelah menggunakan teknologi ini membuat motor listrik menjadi jauh lebih aman saat digunakan ketika hujan deras atau melewati genangan dangkal.

Sumber: