Prosedur Body Brightening: Manfaat, Risiko, dan Metode yang Perlu Diketahui
Body brightening bukan hanya soal penampilan, tetapi juga tentang perawatan dan pemeliharaan kulit yang sehat. Foto: Freepik--
BACA JUGA:Mengenal Blepharoplasty: Operasi untuk Mengoreksi Kelopak Mata
Selain mengangkat sel mati, proses ini juga meningkatkan sirkulasi darah dan mempercepat regenerasi kulit.
Sementara itu, suntikan glutathione menjadi pilihan populer untuk hasil dari dalam tubuh. Glutathione dikenal sebagai antioksidan yang efektif menekan produksi melanin.
Biasanya, suntikan ini diberikan sebagai terapi tambahan guna mencerahkan kulit secara menyeluruh.
Bagi yang menginginkan perawatan non-invasif, penggunaan krim topikal adalah solusi harian yang cukup aman.
BACA JUGA:Laser untuk Mengatasi Keloid: Teknologi Aman dan Efektif untuk Kulit Lebih Sehat
Krim pencerah mengandung bahan aktif seperti kojic acid, retinol, atau hydroquinone.
Meski hasilnya tidak instan, penggunaannya secara rutin di bawah pengawasan ahli kulit dapat memberikan hasil yang efektif.
Setiap metode bekerja dengan cara berbeda, namun memiliki tujuan serupa yakni mengurangi aktivitas sel melanosit yang menghasilkan melanin.
Laser bekerja dengan menghancurkan sel melanin, chemical peeling mengangkat lapisan kulit yang menumpuk pigmen, sementara suntikan dan krim bekerja dari dalam untuk menghambat pembentukan pigmen baru.
BACA JUGA:Implan Dagu : Prosedur, Tujuan, dan Risiko yang Perlu Diketahui
Hasil dari perawatan ini umumnya tidak bersifat permanen, terutama bila warna kulit gelap disebabkan faktor genetik.
Namun, dengan pemakaian yang konsisten dan tepat, kulit dapat tampak lebih cerah dan sehat.
Meski menawarkan hasil menjanjikan, prosedur body brightening juga memiliki sejumlah risiko. Efek samping yang sering muncul antara lain kulit memerah, gatal, perih, hingga breakout.
Dalam beberapa kasus, kulit menjadi lebih tipis dan sensitif. Reaksi alergi, infeksi akibat prosedur tidak steril, hingga potensi penuaan dini dan kanker kulit dapat terjadi bila perawatan dilakukan secara sembarangan atau tanpa pengawasan medis.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





