Grubi, Camilan Tradisional Renyah dari Ubi Jalar yang Tetap Eksis

Grubi, Camilan Tradisional Renyah dari Ubi Jalar yang Tetap Eksis

Grubi menghadirkan rasa autentik dari olahan ubi jalar dan gula merah-Ilustrasi Gemini AI-

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Grubi merupakan salah satu camilan tradisional khas Indonesia yang berbahan dasar ubi jalar.

Jajanan ini dikenal dengan bentuknya yang unik menyerupai sarang atau bola tidak beraturan, memiliki tekstur renyah di bagian luar dan legit di bagian dalam.

Grubi banyak dijumpai di berbagai wilayah Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Yogyakarta, serta masih bertahan sebagai jajanan pasar favorit hingga saat ini.

Cita rasa manis alami berpadu dengan kerenyahan ubi goreng membuat grubi digemari lintas generasi. Meski sederhana, camilan ini memiliki nilai budaya dan sejarah panjang dalam tradisi kuliner Nusantara.

BACA JUGA:Kadis Perkim Minta PT Sinar Waluyo Bertanggung Jawab atas Kerusakan Pompa Air di Perumahan Bukit Beringin Raya

Asal Usul dan Nama Grubi

Nama grubi dipercaya berasal dari teknik pembuatannya yang digoreng hingga berserat dan menggumpal secara alami. Saat serutan ubi jalar dimasukkan ke dalam minyak panas, potongan-potongan tersebut saling terkait dan membentuk tekstur khas yang menjadi ciri utama grubi.

Makanan ini berkembang di lingkungan pedesaan sebagai camilan rumahan yang memanfaatkan hasil panen ubi jalar yang melimpah.

Dari dapur sederhana, grubi kemudian dikenal luas dan menjadi bagian dari jajanan tradisional yang diwariskan turun-temurun.

BACA JUGA:Cara Daftar SNBP 2026: Panduan Lengkap untuk Siswa Kelas 12

Bahan Utama dan Proses Pembuatan

Bahan utama grubi adalah ubi jalar, umumnya ubi putih atau kuning yang memiliki tekstur padat dan tidak mudah hancur. Ubi dikupas, dicuci bersih, lalu diserut memanjang sebelum digoreng dalam minyak panas hingga kering dan berwarna keemasan.

Setelah proses penggorengan selesai, grubi kemudian disiram atau dicelupkan ke dalam larutan gula merah cair yang dimasak bersama sedikit gula pasir dan daun pandan.

Tahapan ini menghasilkan lapisan manis legit yang menyelimuti serutan ubi secara merata tanpa menghilangkan kerenyahannya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: