Menguak Sejarah dan Arti Unik di Balik Nama ‘Turuk Bintul’
Turuk Bintul: Perpaduan Ketan dan Kacang Tolo yang Sarat Filosofi Jawa-Ilustrasi Gemini AI-
BACA JUGA:Es Dawet Mantingan: Minuman Tradisional Segar dengan Ciri Khas Kulon Progo
Sementara itu, kata "Bintul" memiliki arti yang sangat jelas, yaitu bentol-bentol atau berbintik. Hal ini merujuk pada tampilan fisik makanan tersebut. Turuk Bintul terbuat dari ketan putih yang dimasak bersama kacang tolo (kacang tunggak).
Butiran-butiran kacang tolo yang tersebar di antara ketan putih tersebut menciptakan visual seperti bentol-bentol atau bintik-bintik.
"Jangan melihat sesuatu hanya dari namanya yang terdengar asing atau tabu, karena di dalam setiap suapan kuliner tradisional, terdapat doa dan kearifan lokal yang diwariskan oleh nenek moyang kita untuk mempererat persaudaraan."
Jadi, secara harfiah, nama ini menggambarkan sebuah gundukan ketan yang memiliki bintik-bintik dari kacang. Memahaminya dari sudut pandang visual akan menghilangkan kesan saru dan menggantinya dengan apresiasi terhadap kreativitas masyarakat desa dalam mengolah hasil bumi.
BACA JUGA:Nasi Tempong Banyuwangi: Pedas Segar yang Menggugah Selera
Komposisi Bahan dan Cita Rasa yang Menggoda
Menyampingkan kontroversi namanya, Turuk Bintul adalah sajian yang menawarkan kenikmatan tekstur dan rasa yang otentik.
Bahan utamanya sangat sederhana, yakni beras ketan berkualitas tinggi dan kacang tolo. Proses pembuatannya membutuhkan kesabaran.
Beras ketan harus direndam cukup lama agar pulen, begitu juga dengan kacang tolo yang harus direbus hingga empuk namun tidak hancur. Keduanya kemudian dikukus bersama dengan santan kental yang telah diberi sedikit garam dan daun pandan.
BACA JUGA:Adon-Adon Coro: Minuman Rempah Khas Jepara yang Kaya Tradisi
Perpaduan ini menghasilkan cita rasa gurih yang dominan. Rasa creamy dari santan meresap sempurna ke dalam setiap butir ketan, sementara kacang tolo memberikan tekstur nutty dan sedikit renyah yang kontras namun harmonis.
Sensasi "kletus-kletus" saat mengunyah kacang tolo di tengah lembutnya ketan inilah yang membuat Turuk Bintul dirindukan.
Biasanya, jajanan ini disajikan dengan taburan kelapa parut kasar yang tidak terlalu tua, menambah kesegaran dan aroma wangi yang khas.
Makanan ini sangat nikmat disantap selagi hangat, ditemani segelas teh tubruk atau kopi hitam di pagi hari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




