Rahang Sakit Jangan Diabaikan: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Rahang sakit bukanlah keluhan sepele karena dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebiasaan sehari-hari hingga gangguan medis tertentu. - Foto freepik--
BACA JUGA:Rahasia Khasiat Daun Kemangi, Tanaman Sederhana dengan Manfaat Besar untuk Kesehatan
Gejala Rahang Sakit yang Perlu Diwaspadai
Rahang sakit tidak selalu hanya ditandai dengan rasa nyeri. Penderitanya juga dapat merasakan rahang kaku, sulit digerakkan, atau muncul bunyi saat rahang dibuka dan ditutup. Nyeri dapat menjalar ke telinga, pelipis, leher, hingga bahu, sehingga sering disalahartikan sebagai sakit kepala atau nyeri leher biasa.
Gejala lain yang dapat menyertai antara lain pembengkakan di sekitar rahang, rasa ngilu pada gigi, sakit kepala berulang, serta rasa tidak nyaman di area wajah.
Dalam kondisi yang lebih serius, rahang bisa terkunci sehingga sulit dibuka atau ditutup, dan situasi ini memerlukan penanganan medis segera.
BACA JUGA:Waspada Stroke, Begini Terapi dan Tindakan Medis untuk Sumbatan Pembuluh Darah Otak
Faktor Risiko yang Memperparah Nyeri Rahang
Beberapa kebiasaan sehari-hari dapat meningkatkan risiko rahang sakit. Stres berkepanjangan sering membuat seseorang tanpa sadar menegangkan otot rahang atau menggertakkan gigi saat tidur.
Postur tubuh yang buruk, terutama saat bekerja menggunakan gawai atau komputer dalam waktu lama, juga dapat memberi tekanan tambahan pada otot leher dan rahang.
Pola makan yang kurang seimbang, seperti terlalu sering mengonsumsi makanan keras, serta jarangnya melakukan perawatan gigi dan mulut secara rutin, turut berkontribusi dalam memicu dan memperparah nyeri rahang.
BACA JUGA:Fluoride, Kunci Penting Gigi Kuat dan Bebas Berlubang
Cara Mengatasi Rahang Sakit Secara Mandiri
Untuk keluhan ringan, rahang sakit dapat diredakan dengan langkah sederhana di rumah. Mengompres area rahang menggunakan kompres hangat atau dingin dapat membantu meredakan nyeri sekaligus mengurangi ketegangan otot. Mengistirahatkan rahang dengan menghindari permen karet dan makanan keras juga sangat dianjurkan.
Peregangan rahang secara perlahan, memperbaiki postur tubuh, serta mengelola stres melalui relaksasi atau olahraga ringan dapat membantu mencegah keluhan bertambah parah.
Penggunaan obat pereda nyeri dapat dilakukan sesuai aturan apabila rasa sakit mulai mengganggu aktivitas sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





