Perbedaan Gula Aren dan Gula Merah yang Perlu Kamu Ketahui
Walau terlihat serupa, gula aren dan gula merah memiliki perbedaan yang cukup jelas dalam hal bahan dasar, warna, tekstur, rasa serta manfaat kesehatannya.-Foto Freepik.com-
BACA JUGA:Berapa Lama Waktu Berjemur di Pagi Hari yang Dianjurkan
2. Warna dan Tekstur yang Berbeda
Perbedaan yang paling mudah dilihat dari kedua jenis gula ini adalah warna dan teksturnya.
Gula aren memiliki warna lebih gelap, yakni cokelat tua kehitaman, dan teksturnya cenderung lebih lembut serta mudah hancur saat diiris. Sedangkan gula merah tampil lebih terang, dengan warna cokelat kemerahan dan tekstur yang lebih keras atau padat.
Perbedaan warna tersebut muncul akibat jenis nira yang digunakan dan lama proses pemasakan. Semakin lama dimasak, warna gula akan semakin gelap karena proses karamelisasi alami.
BACA JUGA:Jangan Salah! Ini Perbedaan IGD dan UGD di Rumah Sakit
3. Rasa dan Aroma yang Khas
Keduanya memang sama-sama manis, tetapi rasa dan aromanya sangat berbeda.
Gula aren memiliki rasa manis yang lembut dan sedikit gurih, dengan aroma khas yang wangi dan menyerupai karamel alami. Karena cita rasanya yang halus, gula ini sering digunakan untuk minuman tradisional seperti kopi tubruk, bajigur, bandrek, atau kolak.
Gula merah, sebaliknya, mempunyai rasa manis yang lebih kuat dan pekat. Aromanya tidak sewangi gula aren, tetapi cocok digunakan dalam masakan gurih seperti sambal kacang, bumbu sate, gudeg, hingga sayur lodeh, karena mampu memberikan keseimbangan rasa antara manis dan asin.
BACA JUGA:Mengenal Intubasi, Tindakan Medis Penyelamat Nyawa
4. Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kesehatan
Secara umum, gula aren memiliki kandungan gizi yang lebih baik dibandingkan gula merah. Proses pembuatannya yang alami membuat sebagian mineral dari nira aren tetap terjaga. Gula aren mengandung mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan zat besi dalam jumlah kecil.
Selain itu, indeks glikemik (GI) gula aren cenderung lebih rendah dibanding gula pasir atau gula merah dari tebu. Artinya, konsumsi gula aren tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang terlalu tinggi, sehingga relatif lebih aman bagi penderita diabetes ringan atau orang yang sedang menjaga pola makan.
Sementara itu, gula merah yang berasal dari nira kelapa atau tebu memiliki kadar sukrosa yang lebih tinggi. Kandungan mineralnya lebih sedikit, dan jika ditambah gula pasir saat proses pembuatan, nilai kalorinya juga meningkat. Oleh karena itu, meski tetap alami, gula merah sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah wajar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





