Perbedaan Campak dan Roseola yang Perlu Diketahui Orangtua
Meskipun sama-sama ditandai dengan demam tinggi dan ruam, campak dan roseola memiliki perbedaan yang jelas. Foto Dok/Net--
BACA JUGA:Memahami Perbedaan Gondok dan Gondongan; Jangan Sampai Keliru
Roseola
Umumnya menyerang bayi dan balita yang lebih kecil, terutama usia 6 bulan sampai 2 tahun.
Hal ini karena pada rentang usia tersebut sistem kekebalan tubuh anak masih berkembang dan belum sepenuhnya mampu melawan infeksi virus.
BACA JUGA:Obat Penghilang Flek Hitam Paling Ampuh dan Aman di Wajah
3. Gejala Awal
Campak
Gejala awal biasanya muncul secara bertahap, berupa:
- Demam tinggi yang berlangsung 3–5 hari
- Batuk kering, pilek, dan mata merah berair akibat peradangan konjungtiva
- Bercak putih kecil menyerupai garam di dalam mulut, yang dikenal dengan istilah Koplik spot – tanda khas yang hanya ada pada campak
BACA JUGA:Trombosit: Fungsi Penting dan Gangguan yang Harus Diwaspadai
Roseola
Gejalanya sering muncul mendadak, antara lain:
- Demam tinggi secara tiba-tiba, dapat mencapai 39–40°C
- Anak terlihat rewel, gelisah, atau tidak nyaman, tetapi tanpa gejala saluran pernapasan yang menonjol
Pada sebagian anak, suhu tubuh yang terlalu tinggi bisa memicu kejang demam
BACA JUGA:Macam-Macam Emosi yang Penting untuk Dipahami
4. Munculnya Ruam pada Kulit
Campak
Ruam biasanya muncul saat demam masih berlangsung. Awalnya timbul di wajah, kemudian menyebar ke leher, dada, punggung, hingga ke tangan dan kaki.
Ruam terlihat merah dan menonjol, bertahan selama 5–6 hari sebelum berangsur menghilang.
BACA JUGA:Mengenal Kalori Bakwan Sayur, Camilan Gurih Favorit yang Perlu Diwaspadai
Roseola
Ciri khas roseola justru adalah ruam yang baru keluar setelah demam mereda.
Anak yang tadinya demam tinggi akan tampak lebih sehat, tetapi muncul bintik merah muda di dada, punggung, lalu menyebar ke wajah dan anggota tubuh lain.
Ruam ini tidak menimbulkan rasa gatal dan biasanya hilang dengan cepat dalam 1–3 hari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




