Dinilai Tak Tahu Terima Kasih, Zelensky Diusir dari Gedung Putih

Dinilai Tak Tahu Terima Kasih, Zelensky Diusir dari Gedung Putih

Trump tuduh Zelensky tidak tahu terima kasih dan berjudi dengan potensi Perang Dunia III-YouTube@The White House-

BACA JUGA:Ahok Bongkar Dugaan Korupsi dan Juga Permainan di Pertamina

Ia menyebut bahwa dalam dua minggu saja, konflik tersebut bisa mencapai titik akhir tanpa dukungan dari Washington.

Zelensky tak tinggal diam dan langsung menyanggah pernyataan itu. Ia menyebut bahwa sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin pernah mengklaim bahwa Kyiv akan jatuh dalam waktu tiga hari.

“Mungkin lebih cepat dari itu,” balas Trump dengan ekspresi kesal.

Di tengah ketegangan, Trump mendorong agar Ukraina segera mencapai kesepakatan damai dengan Rusia. 

BACA JUGA:Ketegangan di Universitas Malahayati, Warga Lampung Tolak Kedatangan Kelompok dari Ambon

Menurutnya, kompromi adalah satu-satunya jalan keluar dari konflik berkepanjangan yang telah menghancurkan negara tersebut. 

Namun, Zelensky menolak gagasan itu dengan tegas. Ia menyatakan bahwa tidak ada ruang untuk negosiasi dengan pihak yang telah membunuh rakyatnya.

Jawaban Zelensky semakin menyulut kemarahan Trump dan Vance. Mereka menganggap sikap pemimpin Ukraina itu tidak sopan dan tidak realistis. 

Trump pun menyampaikan ultimatum kepada Zelensky bahwa jika AS menarik dukungannya, Ukraina akan menghadapi situasi yang lebih buruk.

BACA JUGA:Polda Lampung Mediasi Konflik Yayasan Kampus Malahayati, Massa Sepakat Pulang ke Jakarta

“Anda tidak punya kartu untuk dimainkan sekarang. Anda harus mencapai kesepakatan atau kami keluar. Jika kami keluar, Anda akan bertarung habis-habisan, dan saya rasa itu tidak akan berakhir baik,” ancam Trump.

Perdebatan yang semakin memanas akhirnya berujung pada keputusan Trump untuk mengusir Zelensky dari Gedung Putih

Presiden Ukraina itu terpaksa meninggalkan pertemuan lebih awal dari jadwal yang telah ditentukan. 

Insiden ini menjadi sorotan dunia dan memperlihatkan semakin besarnya jurang perbedaan antara kepemimpinan AS di bawah Trump dengan Ukraina yang terus mencari dukungan internasional.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: