Menurunnya Standar Kebersihan dan Sanitasi
Air bersih memegang peranan penting dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Ketika pasokannya terbatas, praktik dasar seperti mencuci tangan, membersihkan peralatan makan, dan menjaga sanitasi lingkungan menjadi sulit dilakukan.
Kondisi tersebut menciptakan lingkungan yang ideal bagi penyebaran bakteri, virus, dan parasit, sehingga meningkatkan risiko wabah penyakit, terutama di wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi.
BACA JUGA:Erika Carlina Murka, Pengasuh Anaknya Jadi Korban Ujaran Rasis
Dampak terhadap Gizi dan Tumbuh Kembang Anak
Kekurangan air bersih juga berdampak tidak langsung pada status gizi masyarakat, khususnya anak-anak.
Infeksi berulang akibat konsumsi air yang tidak layak dapat menghambat penyerapan nutrisi dalam tubuh.
Dalam jangka panjang, kondisi ini berpotensi menyebabkan gangguan pertumbuhan, menurunkan daya tahan tubuh, serta memengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa depan.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Kapolres Pesbar Turun Langsung Cek Pos Pengamanan
Dampak Kekurangan Air Bersih terhadap Lingkungan
Gangguan pada Ekosistem Perairan
Menurunnya ketersediaan air bersih umumnya disertai dengan degradasi kualitas sungai, danau, serta air tanah. Ekosistem perairan menjadi tidak seimbang, populasi ikan menurun, dan keanekaragaman hayati terancam.
Kerusakan ini tidak hanya berdampak pada lingkungan alam, tetapi juga pada masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sumber daya air, seperti nelayan dan petani.
BACA JUGA:Rahasia Rambut Lembut dan Jatuh Alami, Panduan Lengkap Perawatan dari Akar hingga Ujung
Kekeringan dan Penurunan Kesuburan Lahan