MEDIALAMPUNG.CO.ID - Bekerja sebagai freelancer remote membuka peluang untuk terhubung dengan perusahaan kelas dunia tanpa harus berpindah negara.
Banyak profesional Indonesia kini memilih jalur ini karena fleksibilitas waktu, pendapatan yang lebih kompetitif, dan kesempatan untuk mengerjakan proyek internasional.
Namun, untuk dapat menembus perusahaan global dibutuhkan strategi yang tepat, mulai dari membangun portofolio hingga memahami standar rekrutmen mereka.
Perusahaan internasional biasanya memiliki ekspektasi tinggi terhadap kualitas pekerjaan dan kedisiplinan waktu.
BACA JUGA:Teknologi Deepfake: Ancaman Kreator Freelance Digital?
Mereka mencari freelancer yang mampu bekerja mandiri, memiliki manajemen waktu yang baik, dan mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris.
Mengetahui standar ini sejak awal membuat freelancer lebih siap menghadapi proses seleksi maupun tantangan pekerjaan.
Portofolio adalah wajah utama seorang freelancer. Untuk menarik perhatian klien global, portofolio perlu menampilkan karya terbaik, studi kasus, dan hasil kerja yang dapat diukur.
Portofolio visual, ringkas, dan mudah dibaca akan memberikan kesan profesional serta meningkatkan peluang diterima dalam proyek-proyek internasional.
BACA JUGA:Pentingnya Cybersecurity bagi Freelancer di Era Digital
Kemampuan komunikasi menjadi syarat mutlak dalam dunia remote. Selain bahasa Inggris, perusahaan juga menilai kemampuan menjelaskan ide, menyampaikan progress, serta memberikan solusi ketika terjadi kendala.
Freelancer yang responsif dan komunikatif biasanya memiliki nilai lebih dibanding yang pasif.
Untuk masuk ke pasar internasional, freelancer harus berada di platform yang digunakan perusahaan global.
Beberapa di antaranya adalah Upwork, Fiverr, Toptal, dan Freelancer.com. Setiap platform memiliki karakteristik dan standar seleksi berbeda, sehingga penting memahami mekanisme pendaftaran dan cara meningkatkan rating.
BACA JUGA:Developer Freelance: Persaingan Ketat di Era AI Coding