Sentralisasi ini ditargetkan dapat mempercepat pembayaran tunjangan profesi, membuka jalan bagi redistribusi guru yang lebih merata termasuk di wilayah 3T, serta memberikan solusi bagi status guru honorer yang selama ini bergantung pada kebijakan daerah.
Kebijakan tersebut juga sejalan dengan program prioritas Kemendikdasmen 2025, seperti Wajib Belajar 13 Tahun, peningkatan mutu vokasi melalui program Pusat Keunggulan dan kolaborasi dengan industri, serta distribusi 1,5 juta buku bacaan bermutu untuk sekolah dengan tingkat literasi rendah.
Pemerintah turut mendorong pemanfaatan teknologi pembelajaran, mulai dari smartboard hingga platform digital, guna menciptakan kelas yang lebih interaktif.
Abdul Mu’ti menegaskan bahwa pendidikan harus terus bertransformasi dan para guru perlu memperbarui komitmen pengabdian.
BACA JUGA:Pembunuhan Kader Posyandu di Kaliawi Terungkap, Keponakan Jadi Pelaku
“Kami tidak meminta Anda bekerja lebih keras, tetapi lebih cerdas, fokus, dan bermakna,” ujarnya.
Mengakhiri amanat, Gubernur Mirza menyampaikan ucapan selamat Hari Guru Nasional dan mengajak seluruh pendidik menjaga semangat dalam mencerdaskan generasi bangsa.
Usai upacara, Gubernur melanjutkan kegiatan dengan dialog dan ramah-tamah bersama para guru dan perwakilan PGRI se-Provinsi Lampung di Gedung Sesat Agung Nuwo Balak, Lampung Tengah.