Nama Anggun Nan Tongga juga diabadikan pada sebuah hotel tua di tepi pantai yang hingga kini masih berdiri, menjadi saksi perjalanan panjang pariwisata di Pariaman.
Menurut mantan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Padang Pariaman periode 1983–1995, Murad Masri, proses pemilihan nama Pantai Gandoriah dilakukan melalui musyawarah panjang.
Saat itu ada tiga nama yang diusulkan: Piaman Indah, Angso Duo, dan Gandoriah.
Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya nama Gandoriah ditetapkan secara resmi pada masa kepemimpinan Bupati Zainal Bakar antara tahun 1990 hingga 1994.
BACA JUGA:Goa Jomblang Gunung Kidul: Menyibak Cahaya di Dasar Bumi
Selain kisah legendarisnya, daya tarik utama pantai ini terletak pada panorama lautnya yang menawan. Dari bibir pantai, wisatawan dapat menyaksikan gugusan enam pulau kecil yang seolah terapung di cakrawala biru.
Keenam pulau tersebut adalah Pulau Kasiak, Pulau Angso, Pulau Tangah, Pulau Ujung, Pulau Gosong, dan Pulau Bando.
Beberapa di antaranya dapat dikunjungi menggunakan perahu motor dengan waktu tempuh sekitar dua puluh menit dari daratan.
Gugusan pulau itu menjadi pemandangan alami yang memperindah siluet matahari terbenam di sore hari.
BACA JUGA:Pantai Piser Pacitan, Ketika Laut Mengajarkan Cara Berdiam
Pantai Gandoriah juga menawarkan beragam aktivitas rekreasi yang digemari wisatawan.
Mulai dari berenang, bermain pasir, hingga mencoba olahraga air seperti selancar ringan atau perahu kano, semuanya bisa dilakukan di sini.
Suasana pantai biasanya lebih ramai pada akhir pekan dan masa liburan sekolah, saat pengunjung dari berbagai daerah datang untuk berwisata atau sekadar menikmati angin laut.
Meski beberapa fasilitas hiburan hanya beroperasi pada waktu tertentu, suasana pantai tetap hidup dan ramai setiap harinya.
BACA JUGA:Menjelajah Kampung Adat di Tepi Danau Toba, Pesona Budaya yang Tetap Hidup
Akses menuju Pantai Gandoriah sangat mudah karena lokasinya berada tepat di pusat Kota Pariaman.