Menelusuri Pesona Singkawang, Kota Seribu Kelenteng

Minggu 12-10-2025,20:13 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Budi Setiawan

Kedua hidangan ini menggambarkan karakter kuliner Singkawang—berani dalam rasa, kaya rempah, dan tetap sederhana dalam penyajiannya.

Waktu terbaik mengunjungi Singkawang adalah pada bulan Januari hingga Februari, saat perayaan Imlek dan Cap Go Meh berlangsung. Cuacanya yang hangat dan suasana meriah akan memberikan pengalaman tak terlupakan. 

Namun, bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana lebih tenang, berkunjung di luar musim festival juga tetap menarik karena kota ini menawarkan banyak destinasi alam seperti pantai, danau, dan perbukitan.

BACA JUGA:Lembah Baliem, Surga Alam dan Budaya di Jantung Papua

Disarankan membawa pakaian ringan dan nyaman, mengingat cuaca di Singkawang cenderung panas dan lembap. 

Selain itu, jika berencana datang saat musim perayaan, reservasi penginapan jauh hari sebelumnya sangat disarankan karena kota ini biasanya dipadati pengunjung.

Singkawang bukan sekadar destinasi wisata religi, tetapi juga potret kehidupan masyarakat yang hidup berdampingan dalam keberagaman. 

Setiap kelenteng, setiap pawai budaya, dan setiap aroma makanan yang menggoda menjadi bagian dari kisah panjang tentang toleransi dan persaudaraan.

BACA JUGA:Pulau Sangalaki, Surga Bahari di Ujung Timur Kalimantan

Dari pesona arsitektur kelenteng yang menawan, kemeriahan Cap Go Meh yang mendunia, hingga kuliner khas yang menggugah selera—semuanya berpadu menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. 

Singkawang adalah bukti bahwa keberagaman bukan alasan untuk terpisah, melainkan sumber kekuatan yang membuat sebuah kota menjadi begitu istimewa.(*)

Kategori :