Sikap ini justru membuat publik semakin respek. Banyak yang menilai Denny tahu diri dan tidak silau dengan jabatan, sesuatu yang jarang ditemui di dunia politik saat ini.
BACA JUGA:Polisi Panggil Sherina Munaf Terkait Penyelamatan Kucing Uya Kuya
Kandidat Resmi dari Golkar
Sementara itu, Partai Golkar secara resmi mengusulkan Puteri Anetta Komarudin untuk mengisi kursi Menpora.
Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia, menegaskan keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden Prabowo.
Selain Puteri, nama Taufik Hidayat, legenda bulu tangkis, juga disebut masuk radar Istana. Ia dinilai punya kredibilitas karena pengalaman di dunia olahraga dan pemerintahan.
BACA JUGA:Empat Aktor yang Digugat Cerai Istri di Tahun 2025
Popularitas vs Kapabilitas
Fenomena selebritas atau figur publik dicalonkan jadi pejabat bukan hal baru di Indonesia.
Namun jabatan strategis seperti Menpora menuntut lebih dari sekadar popularitas, melainkan kapabilitas dan pengalaman yang relevan.
Denny Sumargo dipandang sebagai sosok inspiratif karena latar belakangnya sebagai atlet nasional, kepribadiannya yang komunikatif, dan sikap nasionalisnya. Meski demikian, ia tetap konsisten menolak pencalonan.
BACA JUGA:3 Aktris Korea Pernah Jadi Kurir, Bukan Sekadar Cari Uang, Ini Alasan Mereka
Pesan Penting dari Denny Sumargo
Apa yang ditunjukkan Densu menjadi pelajaran penting: jabatan bukan tujuan, melainkan amanah. Ketika banyak orang berlomba merebut kursi kekuasaan, ia justru memilih mundur dengan kepala tegak.
Kini, publik menunggu keputusan Presiden siapa yang akan memimpin Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Harapan masyarakat tetap sama: sosok terpilih nantinya harus mampu membawa semangat baru bagi dunia kepemudaan dan olahraga Indonesia.