Berdasarkan penelitian, peninggalan megalitikum di Lore Lindu diperkirakan berasal dari peradaban yang hidup pada 2351–1416 SM. Peradaban itu diyakini lenyap sekitar abad ke-15 Masehi.
Meski telah lama ditinggalkan, peninggalan tersebut dianggap sebagai yang tertua di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Bentuk peninggalan yang ditemukan sangat beragam. Salah satunya adalah kalamba, wadah batu berukuran besar yang menyerupai gelas raksasa.
Beberapa kalamba memiliki penutup, sementara yang lain tidak. Temuan gigi dan tulang manusia di dalamnya membuat para peneliti menduga bahwa kalamba dahulu digunakan sebagai kuburan.
BACA JUGA:Benteng Van Den Bosch, Saksi Bisu Perjuangan Rakyat Jawa
Selain kalamba, ada pula dolmen yang berbentuk meja batu, diduga berfungsi sebagai tempat meletakkan sesaji ketika upacara ritual.
Menariknya, di kawasan ini juga ditemukan semacam kalender kuno yang berfungsi untuk menentukan waktu bercocok tanam berdasarkan pergerakan bulan, matahari, dan bintang.
Pengetahuan astronomi ini menunjukkan bahwa masyarakat pada masa itu sudah memiliki teknologi yang maju untuk zamannya.
Peninggalan lain yang tak kalah mencuri perhatian adalah arca batu. Patung-patung besar tersebut umumnya hanya menampilkan bagian kepala dan badan, tanpa kaki.
BACA JUGA:Pemdes Margodadi kembali Realisasikan BLT DD Tahap III Tahun 2025
Uniknya, masing-masing arca memiliki ekspresi wajah berbeda, seolah menggambarkan tokoh-tokoh penting pada masa itu.
Misalnya Patung Palindo di Lembah Bada yang dikenal dengan ekspresi jenakanya, selalu tampak tersenyum.
Ada pula patung Tomabolopi dan Bolopi di Watunangka yang dipercaya menggambarkan sosok ibu dan anak.
Tidak ketinggalan arca Tadulako, yang diyakini sebagai representasi seorang panglima perang dari masa lalu.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Tegaskan Larangan ASN Flexing Gaya Hidup Mewah
Ragam peninggalan tersebut tidak hanya menjadi bukti keberadaan peradaban kuno, tetapi juga merefleksikan sistem sosial dan budaya yang berkembang kala itu.