MEDIALAMPUNG.CO.ID - Keluhan nyeri pada area leher dan bahu menjadi masalah yang cukup sering dialami oleh banyak orang di berbagai usia dan latar belakang.
Baik itu pekerja kantoran yang duduk di depan komputer seharian, pelajar yang membawa beban tas berat, hingga lansia yang mengalami perubahan pada struktur tulang dan otot akibat proses penuaan.
Meskipun terasa ringan pada awalnya, rasa nyeri yang terus berulang atau tidak kunjung membaik dapat mempengaruhi produktivitas, kualitas tidur, bahkan menyebabkan gangguan pada aktivitas sehari-hari.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab nyeri tersebut dan langkah tepat dalam penanganannya sebelum berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
BACA JUGA:Keju Edam; Profil Gizi dan Ragam Manfaat Kesehatannya
Penyebab Umum Nyeri pada Leher dan Bahu
1. Posisi Tubuh yang Tidak Tepat
Kebiasaan duduk dengan punggung membungkuk, memiringkan leher ke satu sisi saat menggunakan ponsel, atau tidur dengan posisi leher yang tidak ditopang dengan baik dapat memberikan tekanan berlebih pada otot dan sendi di area leher dan bahu. Jika dibiarkan terus-menerus, hal ini bisa menyebabkan ketegangan otot kronis.
2. Stres Psikologis dan Ketegangan Mental
Tekanan emosional yang berkepanjangan seperti stres, kecemasan, dan kelelahan mental dapat memicu kontraksi otot di sekitar leher dan bahu. Tubuh secara otomatis merespons stres dengan menegangkan otot sebagai bentuk pertahanan alami, yang jika terus terjadi dapat menimbulkan nyeri.
BACA JUGA:DFSK Seres 3: SUV Listrik Stylish Siap Hadir di Indonesia
3. Cedera Otot atau Aktivitas Fisik Berlebihan
Melakukan gerakan secara tiba-tiba atau mengangkat beban berat dengan teknik yang salah bisa menyebabkan cedera otot atau ketegangan pada jaringan lunak. Aktivitas olahraga tanpa pemanasan juga berisiko mencederai otot leher dan bahu.
4. Gangguan pada Tulang Belakang dan Saraf
Kondisi seperti cervical spondylosis (pengapuran tulang leher), hernia diskus servikal, atau saraf terjepit di leher dapat menyebabkan nyeri menjalar ke bahu dan lengan. Gejala tambahan seperti kesemutan atau mati rasa sering menyertai kondisi ini.