Proposal yang disusun panitia pelaksana menyebutkan kebutuhan anggaran sebesar Rp57.160.000.
Dana ini akan digunakan untuk memperbaiki jalur yang vital bukan hanya bagi warga Sukarame, tapi juga Bahway, Kembahang, dan sekitarnya.
Akses ini adalah jalur menuju sekolah—SMP, SMK, SMA, MTs, hingga MAN—serta pintu ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit.
“Ini bukan jalan biasa. Fungsinya strategis sekali bagi roda ekonomi dan pelayanan publik. Tapi kondisinya seperti jalan tak bertuan,” kata Ahmad lagi, menahan getir di sela senyum.
Pantauan langsung di lapangan menunjukkan bahwa kondisi jalan nyaris tak layak dilalui.
Lubang besar, tanjakan curam, dan saluran air yang gagal mengalirkan hujan telah membuat setiap perjalanan menjadi pertaruhan nyawa.
Namun dari kerusakan itu, tumbuh harapan baru. Bukan dari gedung-gedung kantor berpendingin udara, tapi dari tangan-tangan masyarakat yang tak mau dikasihani. Dari peluh dan debu, mereka membangun ulang harga diri daerahnya.
Warga berharap, inisiatif ini menggugah Pemkab Lampung Barat, khususnya Dinas PUPR, agar tidak menutup mata lebih lama.