Tak jauh dari situ, Goa Maharani di Lamongan menjadi destinasi favorit keluarga. Goa ini ditemukan pada 1992 dan resmi dibuka sebagai objek wisata sejak 1994.
Kedalaman goa sekitar 25 meter, dan suasana di dalamnya jauh dari kesan seram berkat lampu warna-warni serta musik yang diputar. Tiket masuknya pun terjangkau, Rp25.000 di hari biasa dan Rp30.000 saat liburan.
Menuju Jawa Tengah, tepatnya di Kebumen, ada Goa Petruk yang unik karena memiliki tiga tingkat. Panjang goanya mencapai dua kilometer, meskipun jalur wisata yang umum hanya ratusan meter.
Formasi stalaktit dan stalagmitnya beragam, bahkan menyerupai buaya, mayat, atau lumbung. Di tingkat kedua, ada air terjun kecil yang menambah pesona. Tiketnya cukup murah, Rp10.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak.
BACA JUGA:Jenis-Jenis Gamelan Sunda dan Asal-Usulnya
Masih di Kebumen, Goa Barat dikenal sebagai salah satu goa paling menantang. Goa ini dihiasi “seratus air terjun” dengan ketinggian bervariasi. Suara angin yang berhembus di dalam goa pun menambah kesan mistis.
Hingga kini, baru sekitar 6 km lorong yang berhasil dijelajahi. Namun wisatawan tak perlu khawatir soal keamanan karena tersedia perlengkapan caving lengkap dan pemandu yang siap memandu perjalanan. Biayanya sekitar Rp50.000 per orang, termasuk alat keselamatan.
Petualangan tak berhenti di Pulau Jawa. Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, punya Goa Batu Cermin. Dulu, goa ini berada di bawah permukaan laut, dan kini berdiri di daratan setinggi 75 meter.
Dinding goanya memantulkan cahaya, menciptakan efek menyerupai cermin. Lokasinya tak jauh dari pusat Labuan Bajo, hanya sekitar 4 km, sehingga cocok untuk wisata singkat saat berkunjung ke sana.
BACA JUGA:Soal Gelar Adat, Khadin Demang Penujuk Khalis Angkat Bicara
Sementara itu, di Sulawesi Selatan, kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung menyimpan lebih dari 200 goa. Di antara goa-goa tersebut, sekitar 50 goa tergolong sebagai situs prasejarah.
Di dalamnya terdapat lukisan dinding dan jejak kehidupan manusia purba, menjadi saksi bisu sejarah ribuan tahun yang lalu. Kawasan ini menjadi magnet bagi peneliti, pecinta sejarah, dan wisatawan yang ingin menelusuri lorong waktu.
Puncak petualangan ada di Papua, tepatnya di Goa Es Carstensz. Terletak di kawasan pegunungan tinggi, goa ini diselimuti salju dan es abadi.
Medannya berat dan menantang, cocok hanya untuk pendaki dan penjelajah berpengalaman. Namun pemandangan goa yang berselimut es menjadi daya tarik luar biasa yang tak ditemukan di tempat lain.
BACA JUGA:Menguasai Pusat Gaya Hidup Kota, Inilah Para Konglomerat di Balik Mal-Mal Raksasa Jakarta
Deretan goa eksotis ini membuktikan, Indonesia menyimpan keindahan alam yang tak hanya terpampang di pantai atau puncak gunung. Menyusuri goa-goa Nusantara adalah cara untuk lebih dekat dengan sejarah bumi, menyaksikan keajaiban alam yang terbentuk selama ribuan hingga jutaan tahun.