Tari Wutukala adalah Warisan Nelayan Moy yang Sarat Makna dari Papua Barat

Sabtu 19-07-2025,17:44 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan
Tari Wutukala adalah Warisan Nelayan Moy yang Sarat Makna dari Papua Barat

Para penari dalam Tari Wutukala mengenakan kostum khas daerah pesisir Papua. 

Para pria biasanya menggunakan mahkota dari bulu burung cenderawasih, dan tubuh mereka dihiasi dengan lukisan etnik berwarna hitam dan putih. Rok dari serat daun sagu dikenakan sebagai pelengkap pakaian adat.

Para wanita pun mengenakan busana serupa, dengan tambahan noken yang menggambarkan fungsi mereka dalam mengumpulkan hasil laut. 

Semua kostum dibuat dari bahan alami, mencerminkan kedekatan masyarakat Moy dengan lingkungan alam dan sumber daya sekitar.

BACA JUGA:Jadi Ketua IKA Smanda, Gubernur Lampung Ajak Alumni SMAN 2 Berperan Aktif Cetak SDM Unggul

Tari Wutukala tidak hanya menceritakan keberhasilan nelayan, tetapi juga menggambarkan masa-masa sulit yang mereka alami. 

Dalam satu bagian tarian, para penari digambarkan kesulitan menangkap ikan karena metode yang digunakan sudah tidak efektif.

Kondisi ini menunjukkan tantangan nyata yang dihadapi masyarakat nelayan ketika sumber daya laut tidak mudah diperoleh. 

Namun, di tengah kesulitan tersebut, muncullah kreativitas: mereka menemukan cara baru dengan memanfaatkan tumbuhan lokal bernama akar tuba.

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Akan Cek Peredaran Beras Diduga Oplosan

Akar tuba dihancurkan dan disebar ke air laut. Kandungan alami dalam tumbuhan ini menyebabkan ikan menjadi lemas dan mengambang, sehingga lebih mudah ditangkap. 

Para wanita kemudian menangkap ikan yang muncul ke permukaan dan memasukkannya ke dalam noken. 

Keberhasilan ini membawa kegembiraan dan menjadi simbol rasa syukur kepada Tuhan.

Tari Wutukala mempunyai berbagai makna yang mendalam serta masih relevan hingga saat ini. 

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Dorong Kota Bebas Rabies Lewat Vaksinasi Gratis

Beberapa nilai utama dalam tarian ini antara lain:

Kategori :