
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Penjualan mobil Low Cost Green Car (LCGC) mengalami penurunan drastis pada pertengahan 2025.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan ritel LCGC pada Juni 2025 hanya menyentuh angka 7.762 unit.
Jumlah ini merosot hampir 49,1% dibandingkan Juni tahun sebelumnya yang mencapai 15.252 unit.
Ternyata tidak hanya secara tahunan, bahkan tren penurunan juga terlihat secara bulanan. Dimana di bulan Mei 2025, penjualan LCGC itu tercatat sebanyak 8.546 unit artinya terjadi penurunan sebanyak 784 unit atau sekitar 9,2% dalam waktu satu bulan.
BACA JUGA:Gubernur Mirza Rombak Sejumlah Pejabat Eselon II, Descatama Jadi Sekertaris DPRD
Analis otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Yannes Martinus Pasaribu, mengungkapkan bahwa penyebab utama turunnya permintaan LCGC adalah kenaikan harga yang signifikan.
Mobil yang dahulu digadang-gadang sebagai kendaraan murah dan terjangkau, kini sudah tak lagi sesuai dengan julukannya.
“Dari awal sebenarnya LCGC memang ditujukan untuk konsumen kelas menengah ke bawah. Pada 2014, harganya masih sekitar Rp80 juta, tetapi sekarang sudah menyentuh kisaran Rp138 juta hingga Rp200 juta. Ini bukan lagi low cost,” jelas Yannes.
Menurutnya, segmen konsumen LCGC sangat sensitif terhadap dinamika ekonomi. Ketika harga naik tanpa diiringi peningkatan daya beli atau insentif yang memadai, konsumen cenderung menahan pembelian.
BACA JUGA:Disdukcapil Buka Layanan Lengkap di Arena Bandar Lampung Expo 2025
Yannes juga menyoroti berkurangnya insentif fiskal dari pemerintah, yang sebelumnya berperan penting dalam mendorong penjualan LCGC.
Ia menilai bahwa tanpa dukungan regulasi dan fiskal, daya saing LCGC di pasar semakin menurun, terlebih saat bersaing dengan mobil listrik yang kini mulai mendapat perhatian lebih besar dari pemerintah dan konsumen.
“Perlu ada dorongan dari sisi kebijakan agar produsen tetap tertarik mengembangkan segmen ini, dan konsumen mendapat harga yang lebih masuk akal,” tambahnya.
Menanggapi tren negatif ini, ternyata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan bahwa pemerintah masih berkomitmen untuk memperpanjang program insentif LCGC hingga tahun 2031 mendatang.
Insentif ini diharapkan bisa menjaga keterjangkauan harga mobil bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.